Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

NasDem harap partai lain tak ikuti Gerindra mundur dari Pansus KPK

NasDem harap partai lain tak ikuti Gerindra mundur dari Pansus KPK Ilustrasi DPR. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Wakil Ketua Pansus angket KPK Taufiqulhadi mengimbau kepada fraksi-fraksi yang telah tergabung di Pansus tidak menarik diri dari keanggotaan. Sebab, menurutnya, proses yang berjalan di pansus sejauh ini sudah menunjukkan hasil baik sebagai bahan evaluasi lembaga KPK.

Hal ini menyusul keputusan Fraksi Partai Gerindra yang menarik diri dari Pansus karena tidak pembentukannya tidak sesuai dengan UU MD3. Selain itu, selama ini Pansus tidak menemukan bukti yang kuat atas dugaan penyimpangan kinerja KPK.

"Tapi dalam konteks saya, agar fraksi yang telah bergabung jangan mengundurkan diri. justru saya berharap yang belum bergabung untuk bergabung," kata Taufiqulhadi di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7).

Keluarnya Gerindra, diklaim Taufiq tidak akan mengganggu agenda dan proses yang berjalan di Pansus. Dia memastikan legitimasi dan legalitas Pansus tetap kuat meski Gerindra menarik diri.

"Kalau masalah itu tentu saja enggak. Karna apa, masalahnya agenda-agenda itu adalah telah kita pikirkan sejak awal. Kemudian kita melihat tidak ada persoalan legalitas dan legitimasi," tegasnya.

Pihaknya tidak melihat keluarnya Gerindra sebagai manuver politik. Taufiq tak mempersoalkan keputusan Fraksi Gerindra itu.

"Saya anggap setiap fraksi itu bebas bersikap tapi kalau dianggap tidak berkomunikasi itu tak benar. Semua komunikasi kita jalankan dengan semua fraksi dan rapat juga mau internal atau terbatas," tandasnya.

Akan tetapi, kata dia, segala keputusan dan agenda selalu dikomunikasikan kepada seluruh anggota Pansus angket KPK, termasuk kunjungan ke Lapas Sukamiskin, Jawa Barat. Fraksi Gerindra sempat menuding Pansus membuat keputusan sepihak saat berencana mengunjungi eks koruptor ke Lapas Sukamiskin.

"Pansus selalu kita lakukan dengan mitra Pansus sehingga jika ada keputusan yang dibuat tanpa melibatkan fraksi tertentu itu enggak benar," klaimnya.

Politikus Partai NasDem ini mengaku tidak tahu persis apakah Gerindra menyuarakan penolakan. Namun, dia menuturkan, kunjungan Pansus ke Lapas Sukamiskin adalah untuk mencari data yang diperlukan.

"Itu persoalan itu saya tidak tahu persis apakah dia menyuarakan atau tidak tapi untuk apa mempersilakan kan ini mau nyari data. Darimana pun data kita dapatkan. Asal benar untuk cari kebenaran ya gitu," pungkasnya.

Sebelumnya, Fraksi Gerindra di DPR resmi menarik diri dari Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket KPK. Anggota Pansus Angket KPK dari Fraksi Gerindra, Desmond J Mahesa menjelaskan, penarikan diri ini sudah berkonsultasi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Ya hari ini dikirim suratnya. Semua (keputusan) sudah sepengetahuan pimpinan pasti," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (24/7).

Desmond menjelaskan, alasan Fraksi Gerindra keluar dari Pansus Hak Angket KPK adalah terkait syarat pembentukan Pansus dan jadwal rapat yang selalu terkesan dadakan.

"Pembentukan itu dibentuk 5 fraksi dan 2 fraksi belum menyetor, yaitu Gerindra dan PAN. Nah dasar itu kan pembentukan pansus itu kan nggak memenuhi syarat UU MD3 dan tatib. Kalau kami biarkan ini dan tak bersikap ya ada sesuatu yang salah kan," imbuh Desmond kepada wartawan di lokasi.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI

Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI

Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Baca Selengkapnya
Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil

Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil

Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.

Baca Selengkapnya
PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU

Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.

Baca Selengkapnya
NasDem Ingin Proposal Kesepakatan dengan PDIP Jika Mau Hak Angket: Supaya Tidak Ada Dusta

NasDem Ingin Proposal Kesepakatan dengan PDIP Jika Mau Hak Angket: Supaya Tidak Ada Dusta

Dia pun mengusulkan, agar ada perjanjian dengan partai politik pengusung Ganjar-Mahfud terutama PDIP.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar Minta Bansos Tak Diklaim Kebaikan Hati Pemerintahan Jokowi yang Untungkan Satu Paslon

TPN Ganjar Minta Bansos Tak Diklaim Kebaikan Hati Pemerintahan Jokowi yang Untungkan Satu Paslon

Selain itu, ditengarai juga ada peluang politisasi bansos yang bisa ditafsirkan sebagai menguntungkan paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik

Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik

Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.

Baca Selengkapnya
Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

Jenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu

446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.

Baca Selengkapnya