Muslimat NU terbelah, antara Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta
Merdeka.com - Setelah Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa secara pribadi menjadi juru bicara pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Jokowi - JK, muncul gerakan ribuan ibu-ibu mengatasnamakan diri sebagai Warga Muslimat NU Jatim justru mendukung pasangan Prabowo - Hatta.
Para Ibu itu juga mendesak Khofifah mundur dari jabatan ketua umum. Namun Khofifah menanggapi ringan aksi para ibu tersebut. Khofifah menilai pada pilpres kali ini ada upaya memecah belah Muslimat NU.
"Sejak awal sudah saya sampaikan ada gerakan-gerakan seperti itu yang mengatasnamakan warga Muslimat NU Jawa Timur. Ini sama seperti pas pilgub lalu. Tapi kalau media jeli, coba ditanya dari mana saja mereka. Mereka pengurus ranting? cabang? anak cabang? Itu segitu banyak," kata Khofifah.
Berikut ini kronologi momentum yang mengisyaratkan perpecahan Muslimat NU. Perpecahan ini mencuat ke permukaan melalui aksi ibu-ibu muslimat dan pemberitaan di media:
Atas nama pribadi Khofifah jadi Jubir Jokowi-JK
Pada awal Mei lalu Khofifah Indar Parawansa ditunjuk menjadi juru bicara capres-cawapres nomor urut 2, Jokowi-JK. Hal ini diumumkan langsung oleh Jokowi saat bertandang di rumah si Bunda Muslimat tersebut, di Jalan Jemursari 24, Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (3/5).Khofifah mengaku menjadi juru bicara Jokowi-JK atas nama pribadi dan tidak membawa-bawa institusi Muslimat NU. "Itu atas nama pribadi, pendirian pribadi saya. Karena ketua pasti akan ditanya warganya, itu sebagai bagian dari pendirian saya."
Warga Muslimat NU Jatim justru dukung Prabowo-Hatta
Pilihan politik Khofifah rupanya tidak selaras dengan beberapa warga Muslimat NU. Di Surabaya, ribuan ibu-ibu mengaku dari Muslimat NU, di antaranya dari Bangkalan, Pamekasan, Sampang, Pasuruan Kediri dan Nganjuk, berkumpul di Posko Merah Putih Jawa Timur di Jalan Imam Bonjol, Surabaya, Senin siang (9/6). Para ibu-ibu itu mendeklarasikan diri sebagai pendukung Prabowo-Hatta, dengan nama Forum Warga Muslimat Jawa Timur.Menurut Koordinator Forum Warga Muslimat Jawa Timur, Robiatul Adawiyah Kholil, alasan mendukung Prabowo-Hatta karena mantan Danjen Kopassus itu mirip dengan sosok Presiden RI pertama, Soekarno. "Pak Prabowo memiliki ketegasan, lugas, cerdas, dan berwibawa seperti sosok Bung Karno. Jadi ini pilihan tepat," katanya di sela acara.
Dukung Jokowi-JK sebab JK orang NU
Alasan Khofifah mendukung Jokowi-JK karena JK merupakan orang NU. Apalagi dari dua pasangan capres-cawapres itu, tidak ada yang capresnya tokoh NU. Cuma JK yang asli tokoh NU, yang maju sebagai calon wakil presiden."Andai ada tokoh NU yang maju sebagai calon presiden (capres), pasti saya dukung. Tapi ini tidak ada, dan Pak JK itu adalah orang NU, tokoh NU, yang maju sebagai cawapres, jadi sudah sewajarnya saya dukung Jokowi-JK," kata Khofifah.
Khofifah diminta mundur
Selain menyarankan mendukung pasangan nomor urut dua, Prabowo-Hatta, para ibu-ibu muslimat itu juga mengecam pilihan politik Khofifah yang menjadi salah satu juru bicara (Jubir) pasangan Jokowi-JK di Pilpres 9 Juli mendatang."Atas nama warga Muslimat NU Jawa Timur, saya mengimbau kepada Ibu Khofifah supaya mundur dari ketua umum. Karena dalam aturan keorganisasian, tidak boleh ada rangkap jabatan dalam masalah politik," kata Koordinator Forum Warga Muslimat Jawa Timur Robiatul Adawiyah.Khofifah lalu menjawab ringkas. "Dia (koordinator aksi) tidak berada di dalam struktur, jadi tuntutannya jadi aneh. Jadi ya biarlah, orang punya uang. Hitung-hitung mempromosikan Muslimat NU, bisa masuk televisi. Saya sama sekali tidak ada dirty feeling. Kasihan mereka," terang Khofifah.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi di Harlah Muslimat NU: Jangan Gara-Gara Pemilu, Sesama Tetangga Tidak Saling Sapa
"Sesama tetangga tidak saling sapa, tidak boleh. Sesama ibu pengajian tidak saling sapa tidak boleh," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Pangkat Jenderal TNI Kehormatan, Prabowo: Kayaknya Berat Yah
Penghargaan yang didapat Prabowo sesuai Keppres Nomor 13/TNI/Tahun 2024 tanggal 21 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
FOTO: Momen Jokowi Hadiri Harlah ke-78 Muslimat NU di GBK, Ingatkan Jangan Mau Diadu Domba karena Pemilu
Jokowi dengan tegas mengingatkan, jangan tidak boleh tidak saling menyapa karena adanya perbedaan pendapat saat pemilu.
Baca SelengkapnyaMakin Nempel, Momen Prabowo Rapikan Jaket Jokowi
Prabowo Subianto yang kini maju sebagai calon presiden nomor urut 02 merapikan jaket Jokowi.
Baca SelengkapnyaRamai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaJokowi Pamer Gelontorkan Bansos Rp443 T: Kalau Ibu-ibu Muslimat NU Sudah Sejahtera
"Bukan semuanya diberikan 228 juta, kalau ibu-ibu Muslimat NU kan sudah sejahtera," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaPrabowo Yakin Transisi Pemerintahan Baru Berjalan Mulus, Ini Alasannya
Prabowo mengakui bagian dari tim Jokowi, yang akan melanjutkan kebijakan-kebijakannya.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca Selengkapnya