Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mungkinkah deal politik Koalisi Merah Putih di Senayan terwujud?

Mungkinkah deal politik Koalisi Merah Putih di Senayan terwujud? Prabowo dan koalisi merah putih. ©2014 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Meski pemilihan presiden (pilpres) telah berakhir, konstelasi politik Tanah Air tak berarti mendingin. Pasalnya, koalisi pendukung Prabowo-Hatta atau biasa disebut Koalisi Merah Putih berniat untuk menjalin koalisi permanen.

Mereka berencana membangun kekuatan di DPR untuk menjadi penyeimbang pemerintahan Jokowi-JK. Koalisi Merah Putih terdiri dari Gerindra, Golkar, PAN, PKS, dan PPP. Sementara, Demokrat masih malu-malu mengakui masuk dalam Koalisi Merah Putih.

Dengan suara 60 persen lebih di parlemen, Koalisi Merah Putih dapat dipastikan bisa menguasai seluruh kursi pimpinan DPR. Sebab, dalam UU MD3 yang belum lama disahkan, parpol pemenang pemilu tak lagi otomatis mendapat jatah pimpinan DPR. Kecuali, Mahkamah Konstitusi (MK) membatalkan UU No 17 Tahun 2014 tentang UU MD3 yang mengatur mekanisme itu.

Koalisi Merah Putih pun sudah membuat deal-deal politik antara sesama anggota koalisi untuk pembagian kursi pimpinan Senayan. Namun, situasi politik yang dinamis belakangan mengancam keberlangsungan koalisi pendukung Prabowo itu.

Sejumlah parpol anggota Koalisi Merah Putih terancam bakal keluar dan bergabung dengan barisan pendukung Jokowi-JK. Lantas akankah deal politik pimpinan DPR Koalisi Merah Putih yang sudah dibuat terwujud? Berikut ulasannya seperti dirangkum merdeka.com.

Kontrak politik Koalisi Prabowo: Golkar ketua DPR, Demokrat MPR

Syaifullah Tamliha, Sekjen PPP versi kubu Suryadharma Ali, mengakui ada kontrak politik yang bakal dijalankan oleh Koalisi Merah Putih. Khususnya soal pembagian jatah kursi pimpinan DPR dan MPR.Syaifullah mengaku menjadi tim yang membahas kontrak politik itu. Menurut dia, Golkar dapat jatah ketua DPR dan Demokrat dapat jatah ketua MPR nantinya."Ya begitu kan ada kontak politiknya. Saya sendiri ikut merumuskan. Kontrak politiknya jelas ketua DPR Golkar, ketua MPR Demokrat," kata Syaifullah di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/9).Menurut dia, seluruh jatah pimpinan DPR dikuasai oleh Koalisi Merah Putih. Diketahui, pimpinan DPR ada lima kursi, satu ketua dan empat wakil ketua.Iya (semua) koalisi Merah Putih," tegas dia.

Golkar akui bakal dapat jatah ketua DPR

Wakil Sekjen Partai Golkar Tantowi Yahya mengakui ada kontrak politik di Koalisi Merah Putih yang menyatakan kursi Ketua DPR diberikan kepada Golkar. Namun soal nama, Tantowi belum mau bicara siapa calon yang akan duduk jadi orang nomor satu di DPR nanti."Insya Allah fix ya (Golkar ketua), kalau nama saya belum tahu," kata Tantowi di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (18/9).Dia menjelaskan, Golkar adalah partai yang suaranya paling besar di koalisi Merah Putih. Karena itu mendapatkan jatah kursi ketua DPR."Karena dari azaz yang dipakai dalam menentukan ketua itu tidak bisa lepas dari jumlah kekuatan yang tergabung dalam koalisi," terangnya.

Konflik internal, PPP ada kemungkinan gabung ke Jokowi-JK

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dilanda konflik internal. Tak menutup kemungkinan, PPP bakal berubah sikap terkait arah koalisi ke depannya. Terdapat sinyal-sinyal partai Islam itu bakal hengkang dari Koalisi Merah Putih dan merapat ke Kubu Jokowi-JK.Salah satunya adalah mantan Ketua Umum PPP Hamzah Haz telah menggelar pertemuan tertutup dengan tokoh senior PPP. Dalam pertemuan itu, dibahas terkait tawaran PPP bergabung dengan Jokowi-JK."Pak Hamzah mengingatkan kami bahwa kemenangan Jokowi sudah selesai. Jadi tawaran dari pihak Jokowi yang meminta kader-kader PPP duduk di koalisi mereka akan dibahas di muktamar," kata anggota Majelis Pertimbangan PPP, Ubaidillah Murad, Jakarta, Jumat (11/8).Sementara, Suryadharma Ali mengatakan alasan kubu Emron Pangkapi dkk hendak mengkudeta dirinya dari posisi ketua umum adalah untuk membawa PPP menyeberang ke Jokowi-JK. Menurutnya, Emron dkk mengincar jabatan tertentu di bawah pemerintahan Jokowi-JK.Sinyal PPP merapat ke Jokowi-JK semakin kentara. Pasalnya, Plt Ketua Umum DPP PPP pengganti Suryadharma Ali, Emron Pangkapi dan Suharso Monoarfa bakal menghadiri Rakernas PDIP pada 19-21 September di Kota Semarang, Jawa Tengah."Iya (sudah diundang), Insya Allah kami hadir," kata Wakil Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa, Rabu (17/9).

Demokrat mulai dekat dengan koalisi Jokowi-JK

Meski sejumlah elitenya menyatakan Partai Demokrat tak akan bergabung dengan koalisi Jokowi-JK, belakangan partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mulai 'kompak' dengan koalisi Jokowi-JK. Salah satunya soal RUU Pilkada.Setelah sebelumnya sempat mendukung pilkada melalui DPRD seperti yang diinginkan Koalisi Merah Putih, Demokrat akhirnya memutuskan mendukung pilkada secara langsung seperti yang diinginkan koalisi pendukung Jokowi-JK.Tak hanya itu, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin mengaku ingin datang ke Rakernas PDIP yang digelar 19-20 September di Semarang Jawa Tengah. Namun, Amir mengaku tak diundang oleh PDIP."Saya kepengen datang, tapi saya kebetulan enggak diundang," ujar Amir di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (18/9).Amir sadar mungkin tak diundang lantaran hanya memiliki posisi Dewan Kehormatan di partai berlambang mercy itu. Mungkin, kata Amir, jajaran elite demokrat yang lain ada yang diundang.Sebelumnya, Wasekjen PDIP Achmad Basarah mengakui ada dua parpol anggota Koalisi Merah Putih yang bakal hadir di Rakernas PDIP. Namun dia merahasiakan siapa parpol tersebut."Kebetulan pengurus DPP PDIP yang berkomunikasi dengan dua parpol di Koalisi Merah Putih itu kan aku. Pejabat tinggi di partai tersebut sudah menyatakan akan hadir. Untuk kepentingan surprise berita, tunggu saja di Rakernas," kata Basarah saat dihubungi, Kamis (18/9).

Jokowi pede sebentar lagi bakal kuat di DPR

Presiden terpilih 2014-2019, Joko Widodo (Jokowi) menegaskan koalisi partai pendukungnya di DPR akan semakin kuat. Jokowi bahkan yakin hal itu akan segera terjadi."Kalau mau revisi (UU) ya di Dewan harus kuat. Sekarang ini belum kuat tapi akan kuat, sebentar lagi kuat. Tapi jangan di sini, banyak media," kata Jokowi sambil bercanda di acara Apindo, Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (18/9) malam.Jokowi sebelumnya menyatakan banyak aturan di Indonesia yang justru mempersulit dunia usaha. Padahal seharusnya peraturan dan UU bukan untuk mempersulit justru untuk mengatur agar berjalan baik.Karenanya, menurutnya, salah satu yang harus dilakukan adalah merevisinya di DPR. Namun, hal itu dapat dilakukan jika koalisi pendukungnya di DPR kuat.Seperti diketahui, saat ini koalisi Jokowi-JK tak sebanding dengan koalisi Prabowo-Hatta yang menguasai kursi DPR periode 2014-2019 di atas 50 persen.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sudirman Said Tak Lihat Deal di Balik Surya Paloh Bertemu Jokowi, Yakin NasDem Setia di Jalur Perubahan

Sudirman Said Tak Lihat Deal di Balik Surya Paloh Bertemu Jokowi, Yakin NasDem Setia di Jalur Perubahan

Sudirman Said mengatakan, semua sikap Timnas AMIN akan diputuskan setelah pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Baca Selengkapnya
Anies Teken Kontrak Politik bareng Jejaring Rakyat Miskin Indonesia, Apa Isinya?

Anies Teken Kontrak Politik bareng Jejaring Rakyat Miskin Indonesia, Apa Isinya?

Jika jadi presiden 2024, Anies bakal menunaikan kontrak politik yang ditandatangani tersebut.

Baca Selengkapnya
Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Bapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah

Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Istana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden

Istana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden

Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo

Baca Selengkapnya
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.

Baca Selengkapnya
45 Kata Bijak Politik Lucu, Mengandung Makna Penting hingga Sindiran

45 Kata Bijak Politik Lucu, Mengandung Makna Penting hingga Sindiran

Kumpulan kata bijak politik ini juga dapat membuka pandangan baru akan politik itu sendiri. Tak ayal apabila kata bijak politik ini sangat menarik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Yakin PSI Lolos ke Senayan

Jokowi Yakin PSI Lolos ke Senayan

Jokowi yakin PSI lolos ke senayan karena kader partai yang dipimpin Kaesang itu berani mengkritik.

Baca Selengkapnya
Teken Kontrak Politik, Cak Imin Janji Buat Keppres untuk Kesejahteraan Peternak Ayam

Teken Kontrak Politik, Cak Imin Janji Buat Keppres untuk Kesejahteraan Peternak Ayam

Cak Imin berjanji menunaikan mandat tersebut jika terpilih nantinya

Baca Selengkapnya
Ditanya Pesan Jokowi Sebelum Putuskan Hengkang dari PDIP, Begini Jawaban Maruarar Sirait

Ditanya Pesan Jokowi Sebelum Putuskan Hengkang dari PDIP, Begini Jawaban Maruarar Sirait

Langkah politik keluar dari PDI Perjuangan Maruarar ia sebut mengikuti Jokowi

Baca Selengkapnya