Munas islah Golkar sulit terwujud, kubu Ical pilih jalur hukum
Merdeka.com - Kubu netral di Partai Golkar menghendaki adanya munas gabungan antara kedua kubu demi menyelesaikan dualisme yang ada antara Aburizal Bakrie (Ical) dan Agung Laksono. Kedua kubu ini saling klaim berhak atas kepengurusan Partai Golkar dari Munas yang digelar masing-masing pihak.
Ketua DPP Partai Golkar kubu Ical, Tantowi Yahya melihat agaknya sulit untuk menggelar munas islah. Apalagi, kata dia, kubu Agung sudah menolak usul munas islah itu dengan alasan tidak sesuai aturan partai.
"Munas gabungan itu sendiri Pak Agung Laksono yang menampik itu tidak ada di AD/ART. Tetapi itu menjadi solusi yang simpatik. Saya rasa jauh," kata Tantowi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/12).
Menurut dia, jalur paling baik yakni seperti rekomendasi Menkum HAM menyelesaikan konflik Golkar melalui Mahkamah Partai. Namun jika hal itu juga tidak bisa terjadi islah, jalur paling akhir yakni menempuh ke pengadilan.
"Saya rasa paling cepat dan konstitusional melalui mahkamah partai atau selanjutnya pengadilan," terang dia.
Tantowi tak melihat jika Ical setuju dan akan gelar Munas islah. Menurut dia, kubunya akan tetap pada dua pilihan, melalui mahkamah partai atau pengadilan.
"Kita patuh rekomendasi pemerintah kita selesaikan islah dan mahkamah partai lalu melalui pengadilan saya rasa dua cara ini akan kita tempuh," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jusuf Kalla Pastikan Munas Partai Golkar Tetap Digelar Desember
"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca SelengkapnyaLuhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!
Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Ada Orang Dalam Undang Pihak Luar Kuasai Golkar, Mengkhianati Partai!
Internal Golkar kembali panas jelang Munas pemilihan ketua umum
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum
JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaGolkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaGolkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Golkar Tegaskan Prabowo-Gibran Harus Menang 1 Putaran, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaGolkar soal Usulan Hak Angket: Belum Saatnya, Proses Perhitungan Masih Berjalan
Sehingga, Golkar meminta agar menunggu hasil resmi dari KPU.
Baca Selengkapnya