Munas belum jelas, calon-calon pengganti Ical mulai trengginas
Merdeka.com - Meski waktu penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar belum jelas, para calon ketua umum pengganti Aburizal Bakrie sudah mulai menyiapkan ancang-ancang. Dari persiapan, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono tampak paling trengginas.
Agung sudah menunjuk Fahmi Idris sebagai ketua tim pemenangan. Tidak hanya itu, mantan ketua DPR tersebut juga sudah mendirikan sekretariat kantor pemenangan di Jl Brawijaya Raya No.40, Jakarta-Selatan.
Di halaman kantor tersebut juga terparkir mobil pemenangan bertuliskan 'Dr HR Agung Laksono' di bodi samping, plus sketsa wajah mantan ketua DPR itu dengan tulisan 'AL4PG1' di bagian belakang. Namun, uniknya warna dominan mobil minibus itu bukan kuning seperti warna Golkar, melainkan hitam dan oranye.
Melihat persiapan Agung tersebut, calon ketum Partai Golkar lainnya, Priyo Budi Santoso merasa tak takut ketinggalan kereta. Ketua DPP Partai Golkar itu masih menunggu situasi internal Golkar kondusif terlebih dahulu sebelum mendeklarasikan diri.
"Silakan yang lain bergerilya," kata Priyo di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Menurut Priyo, pihaknya juga sejauh ini sudah melakukan konsolidasi yang baik dengan DPD I dan II di daerah yang memiliki hak suara di Munas nanti. Namun lagi-lagi, dia belum mau berniat mendeklarasikan diri sebelum situasi internal Golkar membaik.
Berbeda dengan Priyo, MS Hidayat sudah mantap siap merebut kursi Beringin-1. Menteri Perindustrian yang juga anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar ini sudah mendeklarasikan diri di Bandung pada 10 Agustus lalu. Dia juga sudah menunjuk Marzuki Darusman sebagai ketua tim pemenangan.
Namun berbeda dengan Agung yang mendesak Munas diselenggarakan Oktober mendatang, Hidayat mengaku siap kapan pun forum tertinggi partai itu digelar. "Kapan pun Munas dilaksanakan, saya siap," kata MS Hidayat belum lama ini.
Untuk diketahui, perdebatan soal waktu penyelenggaraan Munas Partai Golkar masih meruncing. Agung Laksono dan sejumlah kader yang mendukung pemerintahan Jokowi-JK menyatakan, sesuai AD/ART, Munas harus diselenggarakan Oktober.
Sementara Ical dan pendukungnya yang siap beroposisi di barisan Koalisi Merah Putih menyatakan, sesuai keputusan Munas 2009 di Pekanbaru, Munas selanjutnya digelar 2015.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaLuhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaDoli mengatakan Partai Golkar terus melihat bagaimana perkembangan dinamika politik saat ini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaGolkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca Selengkapnya