Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mimpi Jokowi dan Jeratan Kasus Korupsi Dua Menterinya

Mimpi Jokowi dan Jeratan Kasus Korupsi Dua Menterinya Jokowi dan JK pimpin sidang kabinet paripurna. ©2019 Liputan6.com/Angga Yuniar

Merdeka.com - Lima tahun lalu, tepatnya pada 2014 langkah Presiden Jokowi dalam menyeleksi menteri dipuji banyak pihak. Presiden Jokowi saat itu melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam memilih calon menterinya.

Presiden Jokowi saat itu mendambakan para menterinya bersih dan terbebas dari korupsi. Tapi itu peristiwa lima tahun lalu.

Dalam perjalanan pemerintahannya, malah tercatat ada dua menteri Presiden Jokowi yang tersandung kasus hukum. Bahkan disangka melakukan korupsi. Ironis.

Para menteri yang diduga melakukan korupsi itu akhirnya mundur dari Kabinet Kerja. Berikut menteri-menteri Jokowi yang terjerat kasus korupsi:

Imam Nahrawi

Pada Rabu 18 September 2019 lalu merupakan mimpi buruk bagi mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. Imam ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).

Imam diduga menerima uang melalui asisten pribadinya Miftahul Ulum (MIU) yang juga telah berstatus tersangka secara bertahap dengan total senilai Rp26,5 miliar.

"Dalam rentang 2014-2018 melalui MIU selaku asisten pribadi diduga menerima Rp14,7 miliar tahun 2016 IMR diduga meminta uang Rp11,7 miliar sehingga total dugaan penerimaan Rp26,5 miliar," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata kepada wartawan di gedung merah putih KPK, Jakarta, Rabu (18/9).

Setelah ditetapkan tersangka, Imam mundur sebagai menpora. Imam Nahrawi mengundurkan diri pada Kamis (19/9) dengan memberikan surat pengunduran diri sebagai Menpora kepada Presiden Jokowi.

Idrus Marham

Selain Imam Nahrawi, menteri Jokowi yang tersandung kasus korupsi ialah mantan Menteri Sosial Idrus Marham. Idrus ditetapkan tersangka oleh KPK karena diduga menerima suap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1.

Saat menjabat Plt Ketum Partai Golkar, Idrus diduga menerima janji untuk mendapatkan bagian sebesar 1,5 juta dollar AS dari proyek tersebut. Setelah ditetapkan tersangka, Idrus menyatakan mengundurkan diri dari jabatan menteri sosial. Pengunduran diri Idrus langsung disampaikan kepada Presiden Joko Widodo di Istana.

"Yang pertama saya tadi menyampaikan bahwa sebagai bentuk pertanggungjawaban moral saya, maka saya mengajukan permohonan pengunduran diri sebagai mensos kepada bapak presiden dengan beberapa pertimbangan," kata Idrus kepada wartawan di Istana, Jakarta, Jumat (24/8/2018).

Posisi mensos pun telah diduduki oleh politisi Partai Golkar Agus Gumiwang.

Tanggapan Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghormati keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan dua menteri Kabinet Kerja sebagai tersangka kasus korupsi. Dengan adanya kasus tersebut, Jokowi mengingatkan kepada jajaran menteri kabinet kerja yang tinggal satu bulan lagi agar hati-hati mengelola anggaran.

Sebab menurut dia, semua anggaran akan diperiksa. Dan jika menyelewengkan dana, akan berurusan dengan penegak hukum.

"Semuanya diperiksa, kepatuhannya perundang-undangan oleh BPK. Kalau ada penyelewengan, itu urusannya dengan aparat penegak hukum," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (20/9).

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Presiden Boleh Berkampanye, Boleh Memihak!
Jokowi: Presiden Boleh Berkampanye, Boleh Memihak!

Begitu juga dengan menteri disebut Jokowi boleh berkampanye

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres
Jokowi Dituding Tidak Netral, TKN Jelaskan Aturan Hukum Perbolehkan Presiden Dukung Capres

Jokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Disebut Tidak Bisa Kerja, Prabowo: Saya Saksi Beliau Tidak Ada Istirahatnya
Jokowi Disebut Tidak Bisa Kerja, Prabowo: Saya Saksi Beliau Tidak Ada Istirahatnya

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres

Kritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.

Baca Selengkapnya
Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki

Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.

Baca Selengkapnya