Meski populer, Aa Gym sulit kalahkan 3 nama ini di Pilgub Jabar
Merdeka.com - Dai kondang K.H Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym, dalam beberapa survei dianggap memiliki popularitas tinggi. Bekal itu membuatnya dikabarkan akan ikut mewarnai persaingan Pilgub Jabar 2018.
Meski mempunyai popularitas, Aa Gym dianggap belum mampu menandingi nama Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi. "Meski namanya menanjak tapi mereka tetap akan kalah sama nama Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, dan Dedi Mulyadi," kata Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Unpad Muradi, dalam sebuah diskusi terkait terorisme di Bandung, Senin (12/6).
Dalam beberapa survei, nama pimpinan Ponpes Daarut Tauhid (DT) tersebut berada di antara salah satu kandidat populer. Nama Aa Gym lewat survei Indo Barometer memiliki popularitas sampai 94,9 persen. Aa Gym hanya kalah dari Deddy Mizwar memiliki popularitas 99 persen. Selain itu Aa Gym juga memiliki persentase tingkat kesukaan sebanyak 80,2 persen. Dia hanya kalah dari Ridwan Kamil, Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, dan Dede Yusuf.
Muradi melanjutkan, bahwa populernya Aa Gym bukanlah satu bekal bisa dengan mudah mengantarkannya duduk orang nomor satu di Jabar. "Orang dikenal saja enggak cukup. Sule itu keterkenalannya 100 persen. Tapi untuk dipilih nanti dulu. Orang yang sudah terkontaminasi Pilkada Jakarta, orang akan mencari pemimpin pemerintahan bukan agama," imbuhnya.
Memiliki 47 juta jiwa dengan 97 persen warganya mayoritas muslim itu juga bukan jaminan. Nama Aa Gym saat ini sudah tidak sekuat dulu, sebelum isu poligami menerjangnya. "Dia sudah kehilangan momentum menjadi ulama. Karakter dia tidak lagi mampu menghipnotis umat, makannya dia butuh momen baru dan hal baru," terangnya.
Jika nanti Aa Gym maju dia memprediksi isu-isu poligami akan mudah kembali diembuskan. Menurutnya selain ibu-ibu yang memang bukan 'pengikutnya' dari Daarut Tauhid tidak setuju dengan orang berpoligami. "Poligami. Ibu-ibu di pengajian normal enggak suka soal bapa-bapa poligami," jelasnya. Dengan begitu itu akan menjadi ganjalan utama jika memang Aa Gym ingin maju pada kontestasi politik 2018.
Dia menilai, meski Aa Gym masih dengan malu-malu menyatakan keinginannya di Pilgub Jabar, tapi itu sebenarnya tidak demikian. Komunikasi politik yang ditunjukan Aa Gym pada media dengan menyebut tengah beristikharah adalah bagian dari ambisi kuat untuk ikut berpolitik.
Baginya 'istikharah' yang dikatakan Aa Gym dengan embel-embel menggalang dukungan adalah ambisi kuat untuk Pilgub Jabar.
"Saya lihat ada dua motif Aa Gym karena kebutuhan umat atau ambisi politik. Tapi saya lihat itu ambisi politik. Jadi umat nomor sekian. Aa butuh panggung baru. Karena orang lihat Aa Gym sudah berbeda. Dia kalah sama misalnya Arifin Ilham, dan ustaz lainnya. Sehingga dia butuh kosmetik baru. Dia sadar betul untuk meningkatkan momentum ini," tandasnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aa Gym mendoakan Anies agar dilancarkan serta diberikan yang terbaik dalam menjalani kehidupan.
Baca SelengkapnyaDi tengah-tengah aktivitasnya, Kapolda DIY tiba-tiba diberhentikan sosok perwira berpangkat Iptu.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Diketahui kampanye akbar akan digelar 10 Februari mendatang jelang masa tenang Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaUsai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca SelengkapnyaNamun berbeda dengan yang hadir dalam acara tersebut, mereka disebutnya sebagai para pendukung yang tangguh.
Baca SelengkapnyaAtla mengaku banyak aktivitas memberinya pengetahuan nonakademik selama menjadi ajudan Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaGibran dia meminta kepada pendukungnya untuk mempertebal kemenangan, termasuk di Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaKampanye akbar terakhir pasangan Capres dan Cawapres Prabowo-Gibran di GBK ini digelar untuk memasuki masa tenang jelang Pemilu 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya