Meski ketua DPR, Akom dinilai boleh nyalon Ketum Golkar di munas
Merdeka.com - Ketua DPR Ade Komarudin (Akom) disebut menjadi salah satu yang bakal maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar di Munas Golkar Mei nanti. Namun Akom dinilai tak layak maju jadi ketum Golkar karena sudah menjabat sebagai ketua DPR.
Akan tetapi, jabatan Ketua DPR yang dipegang Akom dianggap tak bisa pengaruhi pencalonan di munas Golkar. Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia Ahmad Bagja menduga ada upaya penggiringan opini untuk menghalangi Akom buat jadi ketum Golkar.
"Isu ini (Akom tak layak jadi ketum Golkar karena sudah ketua DPR) sebenarnya tidak tepat," kata Bagja, Jakarta, Selasa (9/2).
Menurut Bagja, cara-cara yang dilakukan untuk mengganjal Akom dengan mengaitkan jabatannya sebagai ketua DPR adalah tidak elegan. Dia mencontohkan preseden ketika Golkar dipimpin oleh politikus yang juga memiliki jabatan di lembaga negara. Misalnya ketika Golkar dipimpin Akbar Tandjung yang juga ketua DPR.
Bahkan Jusuf Kalla (JK) pernah menjadi ketua umum Golkar di saat posisinya menjadi wakil presiden era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Di partai lain, lanjut Bagja, ada SBY yang menjadi presiden sekaligus mengetuai Partai Demokrat.
"Merujuk ke sejarah tadi, tidak ada larangan untuk menjadi ketua DPR sekaligus ketua partai. Jadi apa yang diopinikan terhadap Akom sangatlah tidak benar dan sengaja untuk menggiring agar Akom tidak mencalonkan diri sebagai ketua umum Golkar," terangnya.
Sebelumnya diketahui, Ketua Paguyuban DPD I Golkar Ridwan Bae menyuarakan agar Ade Komarudin tidak maju sebagai calon ketua umum Golkar dalam Munas mendatang. Alasannya karena Akom sudah menjadi ketua DPR.
Ridwan juga mengatakan jika Akom pernah berjanji di hadapan DPD Golkar untuk tak maju jadi calon ketum Golkar. Sebab, Akom sudah ditunjuk jadi ketua DPR oleh Aburizal Bakrie (Ical).
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah
Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaGolkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin Pastikan PKB Ikut Dorong Hak Angket Pemilu, Tanda Tangan dan Nama Kader Menyusul
Cak Imin memastikan partainya akan ikut mendukung hak angket kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIkut Jejak JK, Kader Muda Golkar Ini Dukung AMIN
JK sebelumnya menyatakan mendukung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaKetum Golkar Hormati JK Dukung Anies: Kami Tetap Solid
merupakan tokoh senior dan mantan Ketua Umum Partai Golkar yang sosoknya harus dihormati.
Baca SelengkapnyaJK Nilai Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu 2024 Cegah Parlemen Jalanan
JK kembali mengajak pihak-pihak keberatan dengan hasil Pemilu 2024 menempuh jalur konstitusional.
Baca SelengkapnyaKabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum
JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca SelengkapnyaLuhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!
Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca Selengkapnya