Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mereka meragukan koalisi Merah Putih pendukung Prabowo

Mereka meragukan koalisi Merah Putih pendukung Prabowo Prabowo dan koalisi merah putih. ©2014 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Koalisi Merah Putih berisi parpol poros Prabowo Subianto - Hatta Rajasa , pertama kali dipatenkan di Parlemen, Senayan, Selasa (8/7). Masing-masing ketua fraksi dari parpol tersebut, minus PBB, menandatangani nota kesepakatan. Mereka menyatakan akan menjaga NKRI, memegang teguh Pancasila, UUD 45 dan Bhineka Tunggal Ika.

Prosesi koalisi permanen Merah Putih kemudian berlanjut dengan perjanjian mengikat dibubuhi tanda tangan masing-masing perwakilan parpol di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (14/7).

Selentingan yang beredar, pembentukan koalisi untuk mengantisipasi adanya partai yang akan membelot ke kubu lawan, Jokowi - JK , jika nyatanya hitung resmi KPU menetapkan pasangan nomor urut dua tersebut sebagai pemenang Pilpres 2014.

Namun isu tersebut dibantah oleh Juru Bicara Tim Pemenangan Prabowo-Hatta Tantowi Yahya . "Nggak ada (terkait pindah koalisi). Namanya dugaan. Masa kita bermain dengan dugaan," kata politikus Golkar ini.

Sejumlah pihak meragukan kekompakan parpol dalam koalisi tersebut. Berikut penjelasannya:

Koalisi bisa bermasalah

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Agung Laksono ini menilai koalisi permanen berpotensi memunculkan masalah."Kalau sifatnya permanen untuk pemerintahan Prabowo, kalau kebetulan beliau yang terpilih saya kira tidak masalah. Tetapi ketika nanti yang terpilih Pak Jokowi, ini tentu akan ada masalah," kata Agung di Purbalingga, Jawa Tengah, Senin (14/7).Oleh karena itu, kata dia, koalisi permanen tersebut harus dipertimbangkan masak-masak. Selain itu, dia mengharapkan adanya perubahan-perubahan di masing-masing partai.

Mana tahan Golkar jadi oposisi

Pakar hukum dan tata negara Yusril Ihza Mahendra menyangsikan jika Partai Golkar akan menjadi oposisi di Parlemen, jika pasangan Prabowo-Hatta gagal menjadi presiden dan wakil presiden. Menurutnya, Golkar bukan tipe partai oposisi."Wabilkhusus bagi Partai Golkar yg tabiatnya selalu ingin melekat dengan kekuasaan. Mana tahan Golkar jadi partai oposisi," tulis Yusril dalam akun Twitter @Yusrilihza_Mhd, Selasa (14/7) petang.

Kubu Jokowi terbuka pada Golkar

Juru Bicara Timses Jokowi-JK Abdul Kadir Karding menilai mungkin saja Partai Golkar merapat ke kubunya, jika Jokowi-JK menang pilpres. Meskipun, Fraksi Golkar sudah deklarasi permanen poros Prabowo-Hatta."Saya kira soal bekerja sama tentu di politik ini harus kita buka ruang untuk komunikasi dan kerja sama dengan siapa saja," ujar Karding dalam pesan singkat, Jumat (11/7).

Ical lengser, Golkar bisa cabut dukungan ke Prabowo

Agung Laksono menilai koalisi permanen harus dipertimbangkan masak-masak. Menurutnya, dukunga Golkar ke Prabowo bisa dicabut ketika Ical tak lagi menjabat sebagai ketum Golkar."Di Partai Golkar sendiri, karakteristiknya selama ini selalu berada pada pemerintah. Jadi, bisa saja ada perubahan-perubahan dan Pak Aburizal Bakrie sudah bicara dengan saya, selama beliau memimpin, ya arahnya seperti itu, Koalisi Merah Putih ke Pak Prabowo, tetapi kalau nanti ada penggantian ketua umum, tergantung ketua umum," kata Agung.

Kesetiaan Golkar dan PPP diprediksi goyang

Pengamat politik Arya Fernandes menilai masih ada beberapa partai yang bisa menghambat pembentukan koalisi, karena sejak awal partai-partai itu sudah bermasalah."Ada yang berpotensi goyang yaitu Golkar dan PPP. Karena dulu mereka mereka sempat goyang, proses penetapan mereka sebelum pilpres mengalami perdebatan panjang di internal," paparnya."Yang tidak menjadi ancaman adalah PKS, Gerindra, dan PAN. Apapun hasilnya mereka akan tetap berkoalisi, karena sejak awal mereka masuk dan mendukung Prabowo juga sudah relatif mudah. Namun saya kira dari semuanya kita tetap harus menunggu hasil rekapitulasi KPU dulu untuk bisa membayangkan lagi efektivitasnya," imbuh Arya.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru

Baca Selengkapnya
AHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita
AHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita

AHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bertemu Surya Paloh, Bahlil Bicara Peluang NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Prabowo Bertemu Surya Paloh, Bahlil Bicara Peluang NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Prabowo Subianto selalu terbuka menerima Partai NasDem bergabung ke koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PPP Merasa Terhormat Disambangi Prabowo, Siap Pindah Koalisi?
PPP Merasa Terhormat Disambangi Prabowo, Siap Pindah Koalisi?

PPP merasa terhormat bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke partainya.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Ini Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia

Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.

Baca Selengkapnya
Usai Putusan MK, Prabowo: Sekarang Lakukan Persiapan untuk Menghadapi Masa Depan
Usai Putusan MK, Prabowo: Sekarang Lakukan Persiapan untuk Menghadapi Masa Depan

Prabowo juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukungnya memenangkan kontestasi pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Prabowo Puji Surya Paloh: Dulu Muda Keras, Bertambah Usia Semakin Arif
Prabowo Puji Surya Paloh: Dulu Muda Keras, Bertambah Usia Semakin Arif

Prabowo Subianto menghargai sikap partai NasDem yang mau kembali rukun setelah Pilpres 2024 selesai.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ajak NasDem Gabung, Surya Paloh: Lihat Perkembangan ke Depan, 50-50 Ya
Prabowo Ajak NasDem Gabung, Surya Paloh: Lihat Perkembangan ke Depan, 50-50 Ya

Paloh bakal melihat perkembangan kedepan apakah akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya
AHY Bersyukur Gabung Koalisi Prabowo: Coba Masih di Tempat Lama, Hancur Lebur
AHY Bersyukur Gabung Koalisi Prabowo: Coba Masih di Tempat Lama, Hancur Lebur

AHY menilai, saat ini koalisi perubahan sudah mulai goyang, contohnya NasDem.

Baca Selengkapnya