Menkum HAM tunggu hasil Munas untuk sahkan kepengurusan Golkar
Merdeka.com - Menkum HAM Yasonna H. Laoly meminta kisruh Partai Golkar jangan disamakan dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Menurutnya, meski sama-sama menyerahkan susunan DPP ke Kemenkum HAM, namun PPP kubu Romahurmuziy menyerahkan kepengurusan hasil Muktamar. Sedangkan kubu Agung Laksono, menyerahkan kepengurusan Golkar tanpa Munas terlebih dahulu.
"Golkar kan partai besar, mereka punya pengalaman yang panjang lah dalam menyelesaikan konflik-konflik seperti ini. Kami tidak mau intervensi lebih dalam," ujar Yasonna di Istana Bogor, Jumat (28/11).
Dalam kesempatan itu, Yasonna juga membantah menolak permohonan Agung Laksono. "Bukan menolak bahasanya, ya bisa diselesaikanlah secara internal dulu. Sesuai dengan mekanismenya, lihat hasil Munasnya dulu," katanya.
Namun, jika Munas di Bali terjadi pertentangan, Yasonna akan melihat kubu mana yang memenuhi AD/ART. Jika memang sesuai AD/ART, barulah bisa disahkan kepengurusan partai berlambang beringin itu.
"Ya kami sebagai yang ditunjuk oleh UU, ya harus melakukan itu, berikan kepastian hukum, tapi itu pun tergantung kalau sudah memenuhi sesuai dengan AD/ART sah, tidak ada ketentuan perundang-undangan yang dilanggar yah itu kuncinya," katanya.
"Kita pasti pada azas kepastian hukum. Kita pada prinsip-prinsip itu, supaya nanti kita tidak dituduh berpihak," imbuhnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Depan Bamsoet, Airlangga Tegaskan Tidak Ada Munas Golkar sampai Desember 2024
Di depan Bamsoet, Airlangga Hartarto menolak berbicara soal Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaSuciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaMahkamah Agung Selesaikan 26.903 Perkara Sepanjang Tahun 2023
Mahkamah Agung (MA) sudah memutus 26.903 perkara sepanjang tahun 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaHarlah ke-101 NU, Gus Yahya Ingatkan Berbeda Pendapat Harus Tunduk Keputusan Organisasi
Gus Yahya mengingatkan, istigasah merupakan penanda tonggak perjuangan NU dalam mewujudkan kemaslahatan untuk semesta
Baca SelengkapnyaAirlangga Minta Senior & Pengurus Golkar Terus Solid: Jangan Mau Dipecah & Dimanfaatkan
"Pasti akan ada yang berusaha memecah belah Golkar tetapi dengan kehadiran di sini, ini dibuktikan bahwa senior partai Golkar bersama kita," kata Airlangga.
Baca SelengkapnyaGus Yahya Imbau Pengurus Tidak Bawa Nama NU Saat Komentari Pilpres
Gus Yahya tidak melarang setiap pengurus NU mengutarakan pendapat pribadinya.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji MA Berhasil Tangani 99,47% Perkara Sepanjang 2023: Perkembangan yang Sangat Bagus
"Saya memperoleh laporan di tahun 2023 Mahkamah Agung berhasil memutus hingga 99,47 persen perkara."
Baca SelengkapnyaGus Yahya Kelakar Cak Imin Tak Menang Pilpres, Begini Reaksi Anies
Gus Yahya berkelakar cawapres nomor urut satu Muhaimin Iskandar tak akan menang di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya