Mengintip kandidat kuat menteri Jokowi dari NasDem
Merdeka.com - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) tengah menyusun kabinetnya. Sejumlah partai pendukung Jokowi kemungkinan besar bakal mendapatkan jatah kursi menteri.
Jokowi sudah secara gamblang menegaskan, 16 kursi menteri akan diisi dari partai politik. Dan Partai NasDem adalah salah satu partai pendukung Jokowi.
Sejumlah nama dari NasDem sudah digadang-gadang bakal diangkat menjadi menteri Jokowi. Mereka namanya terus mencuat ke publik. Siapa saja mereka, merdeka.com Rabu (24/9) secara khusus mengupas profilnya:
Ferry Mursyidan Baldan
Ferry adalah politikus kawakan. Sebelum bergabung dengan Partai NasDem, dia adalah kader Partai Golkar. Setelah NasDem menjadi partai politik, Ferry berpindah sekoci dan memilih bergabung dengan NasDem.Di partai pimpinan Surya Paloh ini, Ferry menjadi Ketua DPP Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan. Posisi yang cukup strategis di sebuah partai politik.Berkat pengalamannya di DPR saat menempati Komisi II, Ferry dipercaya mengawal jalannya pemilu oleh NasDem. Sedangkan saat pilpres, Ferry juga menjadi saksi dan perwakilan dari kubu Jokowi-JK di KPU saat proses rekapitulasi suara.Tidak hanya di situ, saat sengketa pilpres di MK, Ferry menjadi saksi dari kubu Jokowi-JK. Kesaksiannya itu mementahkan semua tuduhan pihak pemohon.Sejak kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung, Ferry sudah aktif dalam kegiatan keorganisasian.Di masa itu, ia aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan. Antara lain lewat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), ia pernah menjabat Ketua Umum Badko, Jawa Barat (1988-1990) kemudian menduduki jabatan Ketua Umum PB HMI periode 1990-1992.
Siti Nurbaya Bakar
Kandidat kuat kedua adalah Siti Nurbaya. Bergabung dengan NasDem pada 2013.Pengalamannya di pemerintahan tak diragukan lagi. Sebelum bergabung dengan NasDem, Siti Nurbaya adalah Sekjen DPD RI selama hampir 7 tahun.Doktor lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini juga pernah menjadi Sekjen Depdagri (sekarang Kemendagri) pada masa era Hari Sabarno dan Surjadi Soedirdja. Pada 2013 dia memilih mengundurkan diri dan bergabung ke NasDem. Saat ini Siti Nurbaya menjabat sebagai Ketua DPP Partai NasDem.Selain aktif di partai politik, Siti Nurbaya juga mengajar di pasca sarjana Institut Pertanian Bogor (IPB).
Kurtubi
Selama ini orang lebih mengenal Kurtubi adalah seorang pengamat perminyakan. Dia rajin tampil di televisi ketika ada heboh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).Kurtubi dulu pernah bekerja di Pertamina dan PT Newmont Nusa Tenggara. Di Newmont, Kurtubi menjabat sebagai salah satu komisaris.Setelah ada Partai NasDem, dia memilih bergabung dan terjun ke dunia politik. Pada pileg 2014, dia juga mencalonkan diri menjadi anggota legislatif DPR.Latar belakang Kurtubi adalah seorang ekonom. Terutama bidang perminyakan. Kurtubi pernah menempuh pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta. Setelah lulus dia bekerja di Pertamina. Kurtubi kala itu mendapat beasiswa dan mengambil Master di bidang Ekonomi Mineral dan melanjutkan gelar doktor di Colorado School Of Mines. Kampus ini sangat terkenal di Amerika Serikat terutama soal perminyakan.
Akbar Faizal
Kandidat ketiga adalah Akbar Faizal. Setelah pilpres, dia dipercaya masuk sebagai salah satu deputi transisi bentukan Jokowi.Akbar Faizal lahir di Sulawesi Selatan, tepatnya di kota Makassar. Dia dikenal pribadi yang kritis dan keras.Pada awalnya dia memilih bergabung dengan Partai Hanura dan terpilih menjadi anggota DPR. Hampir empat tahun menjadi anggota dewan, Akbar malah keluar dan meloncat ke Partai NasDem. Di Partai NasDem, Akbar juga menjabat sebagai Ketua DPP.Karier politik Akbar dimulai saat ia menjadi salah satu pendiri Partai Demokrat dan salah satu generasi pertama Partai Demokrat. Bahkan Akbar adalah pendiri dan ketua umum Pemuda Partai Demokrat pada tahun 2003 sampai 2007. Saat menjadi anggota dewan, Akbar dinobatkan sebagai anggota DPR RI paling berpengaruh oleh Charta Politika Indonesia. Dia berhasil mendapatkan salah satu award dari kategori politikus partai oposisi pemerintah mengalahkan sejumlah nominator politikus oposan seperti Tjahjo Kumolo, Gandjar Pranowo, Eva Kusuma Sundari, dan Rieke Diah Pitaloka.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar menilai Presiden Jokowi akan memilih pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingraka.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, dirinya menghargai apapun yang menjadi pilihan politik para menterinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaTerlebih, kata Ganjar, semua pihak juga ikut netral dalam menghadapi pemilu serentak 2024.
Baca Selengkapnya