Mengapa SBY pilih Maftuh Basyuni sebagai ketua komite konvensi?
Merdeka.com - Partai Demokrat telah resmi menunjuk Maftuh Basyuni sebagai ketua komite konvensi. Mantan Menteri Agama itu punya tugas berat yaitu menjaring calon-calon presiden dalam konvensi yang akan digelar oleh Partai Demokrat.
Maftuh Basyuni tentunya bukan orang internal Partai Demokrat. "Iya. Ini orang (Maftuh) independen. Biar transparan dan fair," kata Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan di Jakarta, Senin (29/7).
Jika menengok ke belakang, Maftuh sama sekali tidak pernah terlibat politik praktis. Sepanjang kariernya, ia lebih banyak sebagai diplomat.
Sebelum menjadi Menteri Agama era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Maftuh pernah menjadi Sekretaris Pribadi Duta Besar Indonesia di Jeddah. Maftuh juga pernah menjadi Kepala Rumah Tangga Kepresidenan saat Soeharto memimpin. Kemudian, ia juga menjabat Sekretaris Negara pada pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.
Setelah tidak lagi menjabat sebagai Menteri Agama pada Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) periode 2004-2009, dia banyak aktif dan mengurusi umat di Masjid Agung At-Tin, Jakarta Timur, dan sesekali menengok pondok pesantrennya di Desa Cigelis, Pandeglang, Banten.
Pada 2011, Maftuh kembali mendapat kepercayaan dari SBY. Dia menjadi Ketua Satuan Tugas Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (Satgas TKI). SBY pun telah menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) pembentukan Satgas TKI pada Juli 2011.
Lama tak terdengar kiprahnya, kini Maftuh kembali diajak SBY. Kali ini bukan tugas negara, tapi tugas dari Partai Demokrat. Ia ditunjuk sebagai ketua komite konvensi.
Maftuh tidak sendiri. Ia ditemani anggota komite lainnya. Ada 17 anggota komite. Maftuh dipilih mewakili kalangan eksternal partai. "60 Persen dari independen, 40 persennya dari internal Demokrat," ujar Syarief.
"Effendi Ghazali (independen) ada. Sementara dari internal Demokrat ada Hinca Panjaitan. Kemudian Andi Timo Pangerang, Fera Febrianti terus siapa lagi yah, ada Indrawati Sukadis," ujarnya.
Peran komite ini akan menjaring capres. Setelah itu mereka memberikan ranking sesuai dengan tingkat elektabilitas capres. "Jadi kalau misalnya yang terjaring 12 orang itu sampai dari akhir maju, 12 nya maju sampai akhir," katanya.
Setelah diketahui capres yang memiliki tingkat elektabilitas tinggi, peran Majelis Tinggi Demokrat hanya menetapkan. Syarief menjamin, Majelis Tinggi Demokrat tidak mengintervensi komite konvensi. "Itu kan di Majelis Tinggi hanya penetapan saja. Di Majelis Tinggi cuma penetapan," katanya.
Untuk mengetahui proses tingkat elektabilitas capres, Demokrat akan menggandeng lembaga survei. "Pokoknya Mei 2014 sudah ada hasilnya. Mulai dari September ini sampai Mei. Dan Mei sudah diumumkan nama capres," jelasnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan Ungkap Hubungan Surya Paloh dan Megawati
Anies menilai Surya Paloh dan Megawati memiliki kesamaan dalam membangun Indonesia
Baca SelengkapnyaKesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh dan Jokowi Bertemu di Istana, Ini Tanggapan PKS
Saat ini PKS memilih fokus memantau proses perhitungan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN)
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Surya Paloh Terbuka Bertemu Megawati, Sinyal PDIP dan NasDem Koalisi di Putaran Kedua?
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku terbuka peluang untuk bertemu dengan Megawati.
Baca SelengkapnyaKinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu
Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaSehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah
Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaSerahkan Surat Pengunduran Diri, Mahfud Ungkap Reaksi Jokowi: Beliau Bergurau Seperti Teman Lama
Mahfud telah menyampaikan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca SelengkapnyaSosok Kiai Hasyim Pendiri NU Bojonegoro, Perintahkan Anaknya Menikahi Perempuan Kota demi Syiarkan Ajaran Aswaja
Keilmuannya diakui banyak orang, banyaj murid-muridnya jadi kiai besar, salah satunya Mustofa Bisri atau Gus Mus
Baca SelengkapnyaSengketa Pemilu Seharusnya Dibawa ke MK, Bukan Diwacanakan ke Hak Angket
Sebaiknya MK difungsikan agar proses dari pemilu cepat selesai, legitimasi rakyat diterima dan pemerintahan bisa berjalan.
Baca Selengkapnya