Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menebak nasib Tri Rismaharini di Pilwakot Surabaya 2015

Menebak nasib Tri Rismaharini di Pilwakot Surabaya 2015 Tri Rismaharini di KPK. ©2014 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Tahun depan Surabaya bakal menggelar suksesi pilihan wali kota (Pilwalkot) Surabaya. Namun setahun menjelang pilihan, kini sudah ramai pemberitaan tentang nasib Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, apakah bakal kembali diusung PDI Perjuangan (PDIP) atau tidak tahun depan.

Awalnya politisi senior PDIP Jawa Timur Bambang Dwi Hartono yang memanasi dengan melontarkan pernyataan, partai dengan logo kepala banteng itu tak akan mengusung Risma lagi sebagai calon wali kota pada 2015.

"Dari yang saya ikuti, dinamika politik yang ada, kayaknya sulit (mengusung Risma kembali jadi wali kota)," kata Bambang Dwi Hartono usai memberi pembekalan kepada anggota Fraksi PDIP di DPRD Surabaya, Selasa (2/9).

Namun pernyataan Bambang itu bertolak belakang dengan pendapat elite DPP PDIP, misalnya Wasekjen DPP Hasto Kristiyanto. Hasto mengatakan Risma dinilai PDIP telah menerapkan kepemimpinan merakyat selama menjabat sebagai wali kota Surabaya.

Oleh sebab itu, Hasto menegaskan kabar yang mengatakan PDIP tidak akan kembali mencalonkan Risma sebagai wali kota Surabaya pada 2015 mendatang tidak benar. Lantas bagaimana dengan Risma? Berikut ini gambaran nasib Risma jelang Pilwalkot Surabaya 2015:

Bambang DH sebut PDIP tak usung Risma di Pilwalkot 2015

Politikus senior PDI Perjuangan (PDIP) yang juga mantan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono, berpendapat partainya kemungkinan tidak mengusung Tri Rismaharini lagi untuk maju dalam Pilkada Surabaya 2015."Dari yang saya ikuti, dinamika politik yang ada, kayaknya sulit (mengusung kembali Risma menjadi wali kota)," kata Bambang Dwi Hartono usai memberi pembekalan kepada anggota FPDIP di DPRD Surabaya, Selasa (2/9).Menurut dia, Risma selaku wali kota merupakan bagian dari petugas partai di eksekutif dianggap jalan sendiri karena tidak pernah mengikuti rapat tiga pilar yakni koordinasi antara eksekutif partai, petugas legislatif (anggota DPRD) dan petugas eksekutif (wali kota)."Biasanya ada rapat tiga pilar, tapi ini tidak pernah. Jadi ini sudah menjadi gambaran tersendiri," kata Bambang seperti dikutip dari Antara.Ia mencontohkan soal mutasi pejabat di Pemkot Surabaya, Risma tidak pernah mendengar saran dan masukan dari partai pengusung, melainkan jalan sendiri dan memutuskan sendiri. Biasanya, lanjut dia, persoalan ini dibicarakan pada rapat tiga pilar."Partai bisa menilai SKPD ini. Di dalam rapat tiga pilar biasanya ada evaluasi. Ini instruksi langsung dari DPP PDIP," katanya menegaskan.Saat ditanya apakah PDIP sudah siap meninggalkan Tri Rismaharini dan ikhlas jika dicalonkan partai lain, Bambang tidak mempermasalahkan hal itu. "PDIP sudah siap, sekarang pun siap. Ini karena sudah tidak bisa diajak bicara lagi," katanya.Mengenai Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang sampai saat ini masih mempercayai Tri Rismaharini memimpin Surabaya, Bambang mengatakan bahwa yang dimaksud Megawati adalah agar mekanisme lima tahunan berjalan baik."Ya ditunggu sampai selesai masa baktinya. Kita tidak punya budaya memutus di tengah jalan. Tapi kalau mau mundur sekarang ya silakan. Bu Mega sangat mendengar itu," katanya.

DPP PDIP masih ingin usung Risma jadi wali kota Surabaya

Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dinilai PDIP telah menerapkan kepemimpinan merakyat selama menjabat sebagai wali kota Surabaya.Oleh sebab itu, Hasto menegaskan kabar yang mengatakan bahwa PDIP tidak akan kembali mencalonkan Risma sebagai Wali Kota Surabaya pada 2015 mendatang tidak benar."Sama sekali tidak benar, bagaimanapun juga kepemimpinan Bu Risma dipandang oleh partai telah menerapkan kepemimpinan merakyat, kepemimpinan yang membawa agenda-agenda memperjuangkan kepentingan rakyat," ucap Hasto di Hotel Darmawangsa, Jakarta, Minggu (7/9).Hasto juga menilai banyak terobosan dilakukan oleh Risma selama menjabat sebagai wali kota Surabaya. "Banyak program-program terobosan yang dinilai positif sehingga penilaian partai terhadap Bu Risma merupakan salah satu pemimpin daerah terbaik," ucap Hasto.Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Wisnu Sakti, menurut Hasto, sudah menyatakan berkomitmen untuk kembali mengusung Risma sebagai calon wali kota Surabaya periode 2015-2020."Ketua DPC, Pak Wisnu pun sudah menyatakan komitmennya untuk mendukung Risma, demikian juga dengan DPD Partai. Intinya tidak ada persoalan dari kami selama pemimpin itu didukung oleh rakyat," tutur Hasto.

PDIP tak yakin Risma terpilih bila pilihan lewat DPRD

PDI Perjuangan (PDIP) menolak tegas wacana pemilihan kepala daerah melalui DPRD. Sebab, hal itu dinilai menjegal para calon kepala daerah yang punya kemampuan memimpin.Anggota Panja RUU Pilkada dari Fraksi PDIP Yasonna H Laoly meyakini, jika pemilihan kepala daerah melalui DPRD akan semakin banyak transaksi politik. Menurut dia, siapa yang punya hubungan baik dengan DPRD, maka kepala daerah itu akan terpilih lagi.Yasonna mencontohkan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bisa terpilih karena ada pilkada langsung. Begitu juga Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Menurut dia, Risma tidak akan terpilih lagi karena punya hubungan yang kurang baik dengan DPRD."Contoh di DKI misalnya, Jokowi bisa terpilih karena rakyat. Risma kalau mau maju, saya kurang yakin kalau DPRD yang milih, karena sekarang hubungannya agak tegang dengan DPRD," kata anggota Komisi II DPR tersebut.Diketahui, Panja RUU Pilkada sedang digodok terus di DPR. Dua opsi yang diperdebatkan adalah tentang mekanisme pemilihan kepala daerah. Apakah secara langsung seperti sekarang atau kepala daerah dipilih melalui DPRD seperti Orde Baru.

Risma mengaku masih disayang Megawati

Tri Rismaharini, agaknya tak terlalu serius menanggapi kalau dia akan 'didepak' oleh PDIP di Pilwalkot mendatang. Alumnus Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS), itu mengaku tidak terlalu mengikuti perkembangan politik jelang Pilwalkot Surabaya 2015.Namun demikian, dalam sebuah kesempatan dia mengatakan masih disayang oleh Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri. "Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri) masih sayang kok," kata Risma singkat di Balai Kota Surabaya, Senin (8/9).Meski mengaku masih disayang Megawati, Risma tidak ingin berandai-andai akan kembali diusung partai yang membesarkan namanya di Pilwalkot Surabaya 2010 itu. Sebab, menurut dia jabatan adalah pemberian Tuhan, dia tidak berhak meminta kepada partai manapun atau siapa-pun."Dalam berdoa saja saya tidak pernah meminta jabatan. Jabatan itu tidak boleh diminta, karena jabatan itu urusan Tuhan," ujarnya diplomatis, mengakhiri ucapannya.

DPC PDIP Surabaya patuh perintah partai

Ketua DPC PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana yang juga menjabat sebagai wakil wali kota menggantikan Bambang, membantah kalau partainya akan menyingkirkan Risma di Pilwakot nanti.Whisnu mengatakan, kalau pernyataan Bambang itu hanya ungkapan pribadi, bukan atas nama partai. "Pernyataan (Bambang) itu tidak ada masalah. Dia punya kewenangan ngomong seperti itu. Tapi kalau partai sudah memberi keputusan, semua kader harus siap melaksanakannya (meminang kembali Risma)," tegas Whisnu beberapa waktu lalu.

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Ribuan Linmas Disiagakan untuk Amankan Pemilu 2024 di Aceh

FOTO: Ribuan Linmas Disiagakan untuk Amankan Pemilu 2024 di Aceh

Selain TNI dan Polri, pengamanan selama pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang turut melibatkan ribuan anggota Linmas.

Baca Selengkapnya
Pasca-Bentrokan TNI AL dengan Brimob, Kapolri dan Panglima Beri Contoh Rangkulan Sambil Senyum

Pasca-Bentrokan TNI AL dengan Brimob, Kapolri dan Panglima Beri Contoh Rangkulan Sambil Senyum

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masalah bentrokan antara prajurit TNI AL dengan Brimob Polri di Pelabuhan Sorong sudah selesai.

Baca Selengkapnya
FOTO: Ragam Cara Pemudik di Stasiun Senen 'Bunuh Waktu' Tunggu Giliran Berangkat

FOTO: Ragam Cara Pemudik di Stasiun Senen 'Bunuh Waktu' Tunggu Giliran Berangkat

Stasiun Pasar Senen telah dipadati ribuan pemudik H-3 Lebaran

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Brimob Bersenjata Lengkap Siaga Penuh, Aparat Ratakan Habis Bakar Gubuk Narkoba

Brimob Bersenjata Lengkap Siaga Penuh, Aparat Ratakan Habis Bakar Gubuk Narkoba

Brimob Polda Sumut berhasil ratakan gubuk narkoba dan sarang judi di Deliserdang. Simak informasi selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Nasib Puluhan Warga Dukuh Pakis Surabaya usai Rumahnya Digusur, Sempat Numpang Tetangga

Nasib Puluhan Warga Dukuh Pakis Surabaya usai Rumahnya Digusur, Sempat Numpang Tetangga

Korban penggusuran Dukuh Pakis curhat nasib yang ia alami usai rumahnya digusur. Ia kebingungan hendak tinggal di mana.

Baca Selengkapnya
Sertijab Dipimpin Panglima TNI, Mayjen Achiruddin Resmi Jabat Danpaspampres

Sertijab Dipimpin Panglima TNI, Mayjen Achiruddin Resmi Jabat Danpaspampres

Serahterima jabatan ini tertuang dalam Surat perintah Panglima TNI Nomor Sprin 2443/XI/2023 tanggal 29 November 2023.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Brigjen TNI Radjamin Purba, Pendiri Kampus USI dan Bupati Simalungun Tahun 1960

Mengenal Sosok Brigjen TNI Radjamin Purba, Pendiri Kampus USI dan Bupati Simalungun Tahun 1960

Sosok pria berpangkat Brigadir Jendera TNI ini memberikan dampak yang besar bagi Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Baca Selengkapnya
Nasib Naas Satu Keluarga Tertimpa Pohon saat Liburan ke Ragunan

Nasib Naas Satu Keluarga Tertimpa Pohon saat Liburan ke Ragunan

pihak keluarga langsung dievakuasi ke RSUD terdekat guna mendapat pertolongan pertama

Baca Selengkapnya
Jadwal Kampanye Prabowo-Gibran Selasa 30 Januari

Jadwal Kampanye Prabowo-Gibran Selasa 30 Januari

Prabowo Subianto bertolak ke Sumedang, Jawa Barat, pada hari ke-64 kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya