Menebak arah PPP dan Demokrat jelang pemilihan pimpinan DPR
Merdeka.com - Hari ini, Rabu (1/10) anggota DPR akan dilantik. Setelah itu, pekan depan akan dilangsungkan pemilihan pimpinan DPR.
Pemilihan pimpinan DPR ini akan seru. Sebab, pemilihan pimpinan DPR tidak seperti pada 2009. Pimpinan DPR dan alat kelengkapan DPR akan dipilih menggunakan sistem paket. Satu calon harus dipilih 5 fraksi.
Melihat aturan itu, menarik untuk menebak arah politik PPP dan Partai Demokrat. Ke mana suara PPP dan Demokrat saat pemilihan pimpinan DPR nanti. Sebab, bisa saja PPP dan Demokrat ikut ke kubu Koalisi Merah Putih atau kubu Koalisi Indonesia Hebat.
Berikut ulasannya:
KMP siapkan Demokrat kursi ketua MPR
Diam-diam Koalisi Merah Putih sudah menyiapkan kursi khusus untuk Partai Demokrat. Kabarnya, agar Demokrat masuk dalam barisan Koalisi Merah Putih kursi ketua MPR sudah dipersiapkan. Nantinya agar saat pemilihan pimpinan DPR, Demokrat mendukung penuh arah politik KMP.Nama Nurhayati Ali Assegaf disebut-sebut sebagai calon kuat menduduki kursi ketua MPR. "Betul Ibu Nurhayati yang paling banyak disebut orang. Dan Syarief Hasan juga disebut tapi tidak terlalu sering. Masih lebih kuat Nurhayati," ucap Fadel.Nurhayati sendiri masih malu-malu soal menguatnya nama dirinya. Dia masih belum bisa memutuskan sebelum mendapat restu dari SBY."Semua hak ketum kami, bukan hak siapa-siapa (untuk memutuskan)," tandasnya.
Koalisi Merah Putih akan temui SBY
Sebelum mengumumkan calon Ketua dan Pimpinan Parlemen, Koalisi Merah Putih terlebih dahulu akan melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Pertemuan akan digelar pada akhir pekan ini."Ada. Pertemuannya Sabtu atau Minggu di Cikeas," tutur Fadel Muhammad.Fadel memaparkan komposisi pimpinan DPR untuk periode 2014-2019 yakni Partai Golkar akan menduduki kursi Ketua DPR, sementara Partai Gerindra, PAN, PPP dan PKS akan menduduki kursi Wakil Ketua DPR.Untuk posisi ketua MPR, lanjut Fadel, bisa dari Partai Demokrat atau Partai Gerindra. "Golkar dapat Wakil Ketua MPR. Wakil-wakil atau ketua-ketua komisi atau kelengkapan DPR hanya dari Koalisi Merah Putih saja," tutur Fadel.
PPP masih galau
Meski suara tak besar di parlemen, PPP tak mau terkucilkan di Koalisi Merah Putih. Bahkan ada kemungkinan PPP menyeberang ke Koalisi Indonesia Hebat dan masuk barisan PDIP."Sebagai sebuah komunikasi PPP tidak menutup diri dengan partai manapun. Politik itu tidak ada yang tidak mungkin kalau ditanya mungkin atau tidak, ya mungkin saja. Sampai saat ini komunikasi teknis di KMP belum ada. Apakah kita di pimpinan dewan atau MPR," kata Sekjen PPP Romahurmuziy.Sejauh ini di internal KMP belum membicarakan kandidat paket calon pimpinan DPR. Menurutnya, hal itu baru akan dibicarakan antarpartai pengusung KMP usai pelantikan anggota DPR periode 2014-2019."Belum mengajukan nama-nama dan komposisinya. Sebagai paket pimpinan akan dibicarakan antarpartai koalisi. Besok (hari ini) baru pelantikan setelah pelantikan baru dibahas," tutur Romi, sapaan akrabnya."Kami sedang berjuang karena di koalisi Merah Putih PPP pada urutan keenam. Sementara kursi pimpinan DPR hanya lima dan MPR hanya empat karena yang satu milik DPD," imbuhnya.
PPP tak rela Demokrat dapat tempat istimewa
PPP tidak akan rela jika KMP dalam mengajukan paket pimpinan DPR memasukkan calon dari Demokrat. Menurut Sekjen PPP Romahurmuziy, partainya masih berharap mendapat jatah kursi pimpinan DPR."Itu kami berharap ada penghargaan proses perjuangan PPP di Koalisi Merah Putih. Dibandingkan pendatang belakangan yang tidak nyata-nyata bergabung juga," kata Romi.Romi justru mengakui bahwa koalisi Jokowi bakal makin agresif menggaet partai dari kubu Prabowo karena kurang satu partai untuk mengajukan paket yang syaratnya lima partai. Romi juga membuka peluang untuk PPP gabung ke Jokowi."Koalisi Indonesia Hebat, pascaputusan MK yang menolak MD3 akan semakin agresif karena waktu yang tersedia tidak banyak lagi," tutur Romi."Parpol tidak boleh menutup ruang Komunikasi dengan partai mana pun," imbuhnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buka Rapat Paripurna, DPR Singgung Etika Politik Siap Menang dan Kalah
DPR berharap agar menciptakan pemilu yang baik adalah tugas bagi para kontestan dan juga penyelenggara pemilu.
Baca SelengkapnyaPPP Belum Ambil Sikap Hak Angket Pemilu, Singgung Ketua DPR Puan Maharani di Luar Negeri
Kendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.
Baca SelengkapnyaKetua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu
Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaPPP: Ganjar-Mahfud Sempurna dari Debat ke Debat, jadi Analisis Rakyat Pilih Calon Pemimpin
Plt Ketum PPP Mardiono menilai penampilan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo sangat baik dalam debat Capres
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaBikin Ngakak! Kambing Putih Coba Seruduk Seorang Pria Berkali-kali
Seorang pria berbaju merah tampak hendak diseruduk kambing putih berkali-kali.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaPPP Tegaskan Siap Dukung Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
Sikap tegas mendorong hak angket di DPR agar pelaksanaan pemilu serentak pada 14 Febuari lalu dapat terang benderang.
Baca SelengkapnyaPrabowo Tepis Serangan Anies: Semua Partai Pengusung Bapak Sepakati Program Kemhan di DPR
Prabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.
Baca Selengkapnya