Megawati: Yang membubarkan Pak Harto, kok sekarang PDIP disamakan PKI
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri jengkel partainya disamakan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Megawati mengancam akan menggugat pihak yang dengan sengaja menjelekkan partainya.
"Kan kalau kita ini dihantam itu dibilangnya di-PKI-kan. Yang namanya PDI Perjuangan itu (dibilang) PKI," kata Megawati Soekarnoputri di Kabupaten Malang, Minggu (10/9).
Megawati mengaku pernah mengatakan kepada para wartawan yang dinilainya tidak berpikir panjang dengan tulisannya itu. Dia meminta para wartawan seharusnya berpikir panjang sebelum menulisnya.
"Kalau mau membuat sesuatu itu harus ada landasan berpikirnya, alasan yang kuat," kata Mega.
Dia mengatakan, PKI sudah nyata-nyata dibubarkan oleh pemerintahan Soeharto. Tetapi dikait-kaitnya dengan PDI Perjuangan.
"Ya sudah dibubarkan kan, terus sopo sing membubarkan? Yang membubarkan waktu zaman Pak Harto, jadi sudah bubar, lah kok sekarang PDI Perjuangan terus disamakan, lah saya nggak terima dong," katanya dengan nada tinggi.
Selama ini Megawati mengaku memilih diam dan tidak berbicara, baru saat ini dirinya mengeluarkan pernyataan. Dia menegaskan, PDI Perjuangan sah secara hukum dan konstitusional.
"Jelas-jelas, kita ini partai yang sah yang legal secara hukum, konstitusional secara konstitusi," tukasnya.
Putri sulung Presiden Soekarno ini menilai hal itu sebagai serangan yang sengaja ingin menjelekkan partainya. Hal itu dilakukan lantaran PDI Perjuangan hingga saat ini selalu sebagai partai pemenang pemilu.
"Kenapa kita dijelekkan? Sampai hari ini, suara kita sebagai partai di Indonesia tertinggi terus. Kenapa kita bisa menjadi partai dengan suara tertinggi terus? Kan begitu, nah ini saya ajari pertanyaan-pertanyaan," ujarnya.
"Enak aja ngomong, sembarangan ngomong. Saya belum pernah ngomong, baru kali ini ngomong. Nanti pasti masuk koran. Masukkan, siapa salah nanti tak gugat. Jangan sembarangan, kok main disamakan yang sudah bubar," pungkasnya.
Megawati menjelaskan bahwa berorganisasi politik untuk membangun sebuah gerakan, mengorginisir rakyat agar mengerti tujuan yang diinginkan. Tujuan itu adalah berkedudukan yang sejahtera, adil dan makmur. Semuanya harus dicapai bersama-sama, tidak jalan sendiri-sendiri.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaMegawati Ultah ke 77, Sekjen PDIP: Sikap Beliau Tolak Presiden 3 Periode Bawa Konsekuensi di Pemilu 2024
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, perayaan ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke-77 akan dirayakan secara sederhana
Baca SelengkapnyaPDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?
PDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaPeta Partai yang Mendukung dan Menolak Hak Angket Kecurangan Pemilu di DPR
Wacana hak angket untuk mengusut kecurangan Pemilu 2024 masih bergulir.
Baca SelengkapnyaMegawati: Kekuasaan Itu Enak, Tapi Kalau Saya Sudah Harus Berhenti Ya Berhenti
Menjelang pemilu 2024, Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia bahwa pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri.
Baca SelengkapnyaPDIP Terima Pengunduran Diri Maruarar Sirait
Hasto mengingatkan menjadi anggota partai pada dasarnya disandarkan pada prinsip kesukarelaan.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPSI Gelontorkan Rp80 Miliar Dana Kampanye Pemilu, Kalahkan Demokrat dan Golkar
Laporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.
Baca Selengkapnya