Megawati ingin revisi UU MD3 agar pergantian ketua DPR tak gaduh
Merdeka.com - Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengatakan PDIP belum memberikan sikap terkait rencana Golkar untuk mengembalikan jabatan Ketua DPR kepada Setya Novanto. Masinton mengungkapkan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ingin agar UU MD3 direvisi agar tidak menimbulkan polemik soal pergantian.
"Kalau Bu Mega, sejak awal menyampaikan bahwa ada yang salah dalam proses pembuatan UU MD3. Maka itu dahulu yang harus direvisi. Akar permasalahan di sana. Enggak itu. Sepanjang itu belum dibenahi problemnya akan sama. Tidak ada yang tetap," kata Masinton di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (25/11).
Masinton mengungkapkan salah satu poin dari UU MD3 yang harus direvisi yakni pengambilan keputusan dengan mengedepankan asas musyawarah mufakat. Ketika musyawarah tidak tercapai baru lah mekanisme voting digunakan.
"Kalau yang diinginkan PDIP konsepnya adalah mengedepankan azas musyawarah mufakat, bukan voting. Ketika tidak tercapai baru voting," jelasnya.
Anggota Komisi III DPR ini enggan berkomentar apakah rencana pengembalian jabatan Ketua DPR kepada Novanto menyalahi etika politik atau tidak. Masinton menyarankan agar melihat putusan MKD dan MK sebagai pertimbangan atas kasus yang sempat menjerat Novanto.
"Pantas tidaknya, pertama itu kita kan menggunakan azas praduga tak bersalah. Kemudian dalam MKD juga sudah ada prosesnya. Kemudian MKD juga sudah mengeluarkan surat. Pantas tidak nya diserahkan kepada publik," tegas dia.
Ditambahkannya, kader PDIP masih menunggu keputusan dari Mega atas wacana pergantian Ketua DPR itu. Para kader, lanjut dia, akan taat dan tegak lurus mengikuti keputusan Mega.
"Kalau anggota DPR itu kan di satu sisi dia wakil rakyat, dia juga petugas partai. Tentu apapun keputusan partai kalau kader selalu tegak lurus. Taat azas terhadap keputusan organisasi," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra Belum Wacanakan Revisi UU MD3 Tentukan Kursi Ketua DPR
Gerindra menyebut mekanisme pemilihan ketua DPR masih sesuai UU Nomor 2 Tahun 2018 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD (UU MD3).
Baca SelengkapnyaMegawati: Pemimpin Harusnya Mengayomi Rakyat, Bukan Menurunkan Aparat Diam-Diam
Megawati mengambil contoh kasus pengeroyokan relawan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Boyolali.
Baca SelengkapnyaMegawati Minta Rakyat Pilih Capres-Cawapres Punya Etika dan Moral di Pilpres 2024
Megawati mengingatkan, jangan pilih pemimpin hanya berdasarkan sosok, tanpa melihat pikiran dan hatinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Megawati Geram Relawan Ganjar-Mahfud Terus Diintimidasi: Mereka Takut Kalah
Megawati mengatakan, aparat penegak hukum saat ini dipakai untuk mengintimidasi lawan politik.
Baca SelengkapnyaMegawati: Memangnya Kalau Sudah Jenderal itu Keren, Pensiun Jadi Rakyat Biasa Lagi
Megawati menyinggung prajurit yang hormat sambil tahan napas saat bertemu jenderal
Baca SelengkapnyaMegawati Minta Kubu Ganjar-Mahfud Jangan Percaya Survei Prabowo-Gibran Posisi Pertama
Menurut Todung, berdasarkan informasi dari media sendiri telah mencatat bahwa begitu banyak pelanggaran yang ditemukan selama perhelatan menuju Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMegawati Ultah ke 77, Sekjen PDIP: Sikap Beliau Tolak Presiden 3 Periode Bawa Konsekuensi di Pemilu 2024
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, perayaan ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ke-77 akan dirayakan secara sederhana
Baca SelengkapnyaMenag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaMahfud Ungkap Mekanisme Pemilihan Menteri dengan Partai Politik jika Menang Pilpres
Hal itu dikatakan Mahfud saat menjawab peserta dalam diskusi bertajuk 'Tabrak Prof! digelar di Lampung, Kamis (25/1).
Baca Selengkapnya