Massa AMPG Masih Bertahan di DPP Golkar, Polisi Tak Bisa Berbuat Banyak
Merdeka.com - Puluhan anggota Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) masih bertahan hingga malam, Kamis (22/8). Polisi masih melakukan penjagaan di sekitar Gedung DPP Golkar, Jalan Anggrek Nely, Palmerah, Jakarta.
Kabag Ops Polres Metro Jakarta Barat AKBP Wuryantono menegaskan, pihaknya hanya mengamankan jalannya demo. Dia tak memihak kader Golkar yang di luar atau di dalam gedung.
"Karena mereka ini adalah masalah internal di dalam internal Partai Golkar sendiri. Jadi untuk yang ada di luar DPP Golkar ini adalah mau masuk ke rumah sendiri. Jadi jangan sampai kita memihak, makanya tetap kita lakukan pengamanan supaya tidak ada keributan di antara kedua belah pihak," kata Wuryantono, di lokasi.
Katanya, kepolisian tak dapat membubarkan massa. Meskipun, hingga dini hari nanti.
"Artinya sampai mereka ada kesepakatan antara kedua belah pihak. Karena ini bukan unjuk rasa. Karena ini hanya mereka ingin masuk, tetapi dari pihak yang ada di dalam tidak mengizinkan," katanya.
"(Mengganggu keamanan wilayah) Terkait mengganggu keamanan artinya kan mereka kan tidak anarkis, mereka dalam hal ini kondisi damai, kondusif, jadi kami juga mengamankan saja," sambungnya.
Pantauan merdeka.com, massa AMPG yang berada di luar sudah semakin berkurang. Mereka tidak berkumpul di satu titik, tapi berpencar di sekitar gedung DPP Golkar. Sebagian dari mereka yang bertahan memutuskan untuk tidur-tiduran di pinggir jalan.
Sementara penjaga pintu DPP Golkar, tak memperkenankan siapapun masuk. Termasuk media yang ingin numpang ke kamar kecil.
Polisi menghimbau agar masalah ini cepat diselesaikan dan massa dapat membubarkan diri. Polisi tak ingin terlihat memihak, karena kisruh internal di Golkar.
"Artinya kalau mengimbau kita lakukan supaya mereka supaya menyelesaikan masalah internalnya. Jangan sampai kita melakukan, memihak kemudian kita berada di sebelah pihak makanya kita tetap standby untuk pengamanannya. Artinya kami sudah melakukan imbauan, tapi ya karena itu tadi. Ada masalah internal, ini kan ranah politik. Jangan sampai kita dari pihak kepolisian untuk ikut campur di ranh politik tersebut," pungkasnya.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Menteri Favoritmu, Mana yang Layak Dipertahankan? Klik disini
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Doli mengatakan Partai Golkar terus melihat bagaimana perkembangan dinamika politik saat ini.
Baca SelengkapnyaPPP menyebut, laporan IPW akan menimbulkan anggapan bermuatan politis.
Baca SelengkapnyaKorban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.
Baca Selengkapnya