Marzuki Alie sebut Wahidin Halim tak tahu etika demokrasi
Merdeka.com - Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie berkomentar terkait persoalan Ketua DPD Demokrat Provinsi Banten Wahidin Halim yang tidak memberikan dukungan ke calon wali kota dan wakil wali kota Arief R Wismansyah-Sachrudin. Wahidin yang juga wali kota Tangerang memang secara terang-terangan menyatakan, tidak akan mendukung Areif-Sachrudin. Sebaliknya, dia akan mendukung adiknya Abdul Syukur.
Karenanya, Wahidin Halim akhirnya mengundurkan diri menjadi caleg dan siap juga mengundurkan diri dari jabatannya di partai yang diketuai oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Menurut Marzuki, kader yang tidak memberikan dukungan itu masih belajar berdemokrasi dan tidak mengerti cara berpolitik dan berpartai. Seharusnya dalam berpartai harus mengedepankan kepentingan partai dari pada kepentingan pribadi.
"Sedangkan kalau ada urusan negara, itu diutamakan dari pada kepentingan partai. Jadi ada tingkatannya. Jangan sampai urusan pribadi mengorbankan kepentingan partai, tidak baik itu," katanya usai menjadi juru kampanye Arief-Sachrudin di Jalan Benteng Makasar, Gerendeng, Kota Tangerang, Jumat (23/8).
Sementara ditanya sanksi untuk Wahidin yang katanya informasinya akan dipecat, menurut Marzuki tentu Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat tidak akan diam dan akan melakukan sanksi. Ditanya apakah Wahidin sudah dipanggil, dia mengaku tidak tahu. "Itu biarkan DPP yang tindak lanjuti, saya kan di majelis tinggi," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Haris Azhar-Fatia Bebas, Hakim Singgung Sikap Rendah Hati Jokowi: Semoga Tuhan Melindungi Beliau
Jokowi, kata Cokorda sering mendapat kritikan hingga cercaaan namun tak pernah menggubrisnya.
Baca SelengkapnyaHakim MK Diminta Deklarasi Sikap Bebas Tanpa Tekanan Sebelum Sidangkan Sengketa Pilpres 2024
Hakim MK saat ini dinilai belum bisa dibilang aman dari cengkraman nepotisme atau dinasti politik.
Baca SelengkapnyaMenag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDulu Mengkritik Sekarang Memuji IKN, Ini Penjelasan AHY
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjelaskan alasan dirinya kini memuji pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Baca SelengkapnyaCiri Pemilu yang Demokratis adalah Bebas, Adil, dan Rahasia, Berikut Penjelasannya
Pemilu yang demokratis sangat penting untuk menegakkan prinsip-prinsip demokrasi dan memastikan bahwa warga negara memiliki suara.
Baca SelengkapnyaKetua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu
Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaDemokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat
Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca Selengkapnya