Ma'ruf Amin: Kemiskinan Tidak Bisa Diukur dengan Tipis Tebalnya Tempe
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin angkat bicara terkait banyaknya kritik tentang tempe yang semakin mahal tetapi tipis seperti ATM. Menurutnya ketebalan tempe tidak bisa dijadikan ukuran keberhasilan dalam pemerintahan.
"Bahkan diumpamakan itu, kemisikinan itu makin banyak, harga-harga makin mahal. Sehingga tempe-tempenya sekarang, katanya kaya, kaya apa? Kartu ATM," kata Ma'ruf saat memberikan pidato di Hari Lahir (Harlah) PPP ke-46 di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Minggu (6/1) malam.
"Menghilangkan kemiskinan, menghilangkan pengangguran itu, tidak bisa diukur dengan tipis tebalnya tempe," sambungnya.
Ma'ruf mengatakan ukuran keberhasilan pemerintahan hanya bisa dinilai oleh lembaga yang memiliki kredibilitas. Karena itu, lanjut dia, keberhasilan tidak bisa hanya dilihat dari titis dan tebalnya tempe.
"Itu melalui penilaian-penilaian oleh lembaga yang kredibel. Berhasil atau tidak yang sebenarnya itu sudah," ungkapnya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menilai selama ini banyak masyarakat yang masih mengingkari nikmat dari pemerintahan Calon Presidennya yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kali ini Ma'ruf menggunakan kalimat yang lebih halus untuk mengungkapkan banyaknya masyarakat tidak mau mengakui kinerja Jokowi.
Sebab jika ia takut akan ada yang tersinggung kembali seperti kalimat kontroversial buta dan budek yang ia lontarkan bagi masyarakat yang tidak melihat kinerja dan capaian Jokowi.
"Maksud saya buta itu bukan buta matanya tapi buta hatinya, lahum ayunun la yubsiruna biha. Punya mata tapi tidak melihat. Lahum adzanu la yasmauna biha. Punya telinga tapi tidak mendengar. Saya tidak ingin menggunakan kata-kata itu lagi karena takut dibully," tandasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ma'ruf Amin mengingatkan bahwa kedudukan dan kapasitas Wapres dalam pemerintahan tetap di bawah Presiden.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaWapres mengaku dirinya bukanlah sosok pejabat yang ingin selalu tampil atau menjadi atraktif
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaPidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSegala kebijakan pemerintah harus mengutamakan kesejahteraan rakyat, termasuk memelihara fakir miskin seperti ketentuan Pasal 34 ayat 1 UUD.
Baca SelengkapnyaSudirman Said, mengatakan timnas AMIN tengah bekerja menyiapkan hal teknis untuk mengajukan perkara dugaan kecurangan Pemilu ke MK.
Baca SelengkapnyaMa’ruf berharap agar Pemilu ini menghasilkan para pemimpin yang mampu membawa bangsa Indonesia menjadi lebih maju dan sejahtera.
Baca Selengkapnya