Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Manuver-manuver Gerindra goyang posisi Ahok

Manuver-manuver Gerindra goyang posisi Ahok ahok mundur dari gerindra. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Mundurnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dari Partai Gerindra malah menyulut perang. Gerindra sepertinya tak terima dengan keputusan Ahok yang memilih mundur dari partai.

Meski akhirnya mengizinkan Ahok keluar, Gerindra tetap geram dengan sikap wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut. Kritikan tajam terus dialamatkan kepada Ahok.

Tidak hanya sekadar kritik, berbagai upaya kini dilakukan Gerindra untuk menggoyang kursi Ahok. Mantan bupati Belitung Timur itu ingin digulingkan dari kursi wagub.

Berikut ini manuver Gerindra menggoyang Ahok:

Lewat MK, Ahok ingin disingkirkan

Kekecewaan elite Gerindra atas sikap Ahok belum juga reda. Rencananya, Partai Gerindra akan menggoyang Ahok lewat Mahkamah Konstitusi (MK).Ketua Bidang Advokasi Partai Gerindra Habiburokhman berencana mendaftarkan uji materi Pasal 29 ayat 2 UU 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. Dalam Pasal 29 (2) UU No 32 Tahun 2004 diatur bahwa kepala daerah dan atau wakil kepala daerah berhenti karena meninggal dunia, permintaan sendiri, dan diberhentikan.Dia menilai, Pasal 29 ayat (2) huruf c UU Nomor 32 Tahun 2004 yang mengatur bahwa Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah diberhentikan jika tidak lagi memenuhi syarat sebagai kepala daerah/wakil kepala daerah tidak sesuai dengan Pasal 28 D UUD 1945. Sebab, Pasal 28 D UUD 1945 mengatur bahwa setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan kepastian hukum yang adil dan persamaan kedudukan di muka hukum.Habiburokhman ingin MK membatalkan pasal tersebut. Dia ingin MK memutuskan bahwa kepala daerah bisa diberhentikan setelah salah satu partai pengusungnya mencabut dukungan.

Petinggi Gerindra terus desak Ahok mundur

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengaku kecewa dengan mundurnya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok ) sebagai kader Partai Gerindra. Saking kesalnya dia menyebut jika Ahok jantan segera meninggalkan jabatannya sebagai Wagub DKI Jakarta."Saya bilang kalau Anda jantan, Anda mundur bukan hanya dari partai tapi juga dari Wakil Gubernur DKI Jakarta," kata Hashim.Menurut Hashim, kekesalannya itu disampaikan dirinya saat Ahok melakukan pertemuan dengannya terkait mundurnya dari Gerindra. Bahkan, Hashim menuding jika beda pendapat terkait mekanisme pemilihan kepala daerah dilakukan melalui DPRD hanya celah dijadikan Ahok untuk mengundurkan diri kader Gerindra."Saya bilang ke pak Ahok. Pak Ahok, saya dapat kesan ini memberikan surat pengunduran diri lewat kurir kesannya aneh," kata Hashim.

Ahok akan dipolisikan

Ahok juga sempat akan dipolisikan. Adalah Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik yang berencana melaporkan Ahok ke polisi. Ahok dinilai telah menghina institusi DPRD yang merupakan lembaga resmi.Menurut Taufik, instrument pemerintah daerah itu terdiri dari eksekutif dan DPRD. Namun, Ahok menolak terhadap rancangan undang-undang pemilihan kepala daerah (Pilkada). Di dalam RUU tersebut akan diwacanakan pemilihan kepala daerah melalui pemilihan di DPRD."Kita menyayangkan saja perbedaan pendapat itu disertai dengan kata-kata menghinakan lembaga DPRD," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Jumat (12/9).Taufik menegaskan, bakal melaporkan Ahok ke ranah pidana. Pasalnya, Ahok melontarkan kata-kata kasar kepada DPRD yaitu calo, pemeras, tidak mau diperbudak DPRD, dan menyenang-nyenangkan DPRD."Saya tidak bisa main golf dan tidak pernah main itu. Emang di DPRD ini banyak pemeras?," kata mantan Ketua KPU DKI ini.

Dilengserkan lewat DPRD

Tak hanya di MK dan lewat polisi, M Taufik juga merancang skenario untuk memakzulkan Ahok lewat DPRD. Karena itu, pertama kali yang dilakukan adalah melaporkan Ahok ke polisi.Dia menambahkan apabila laporannya tersebut langsung ditingkatkan menjadi penyidikan, maka DPRD DKI bakal melakukan hak interpelasi dan pemakzulan kepada mantan bupati Belitung Timur ini."Arahnya ke sana, tapi kita akan laporkan dulu," ujarnya.Sementara Ahok mengaku tidak takut hadapi DPRD DKI apabila menjadi gubernur mendatang. Ahok juga dengan tegas menolak RUU Pilkada yang saat ini tengah dibahas di DPR.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok

Sekjen Gerindra Kaget Dengar Kabar AHY akan Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN Besok

Gerindra menyambut baik apa yang sudah diputuskan Presiden Jokowi dalam mengangkat siapapun menjadi menteri.

Baca Selengkapnya
Ahok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01

Ahok Kembali ke Politik, Timnas AMIN: Kalau Mengikuti Perubahan Menguntungkan Buat 01

Ahok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gerindra Tak Lihat Ada Anggota DPR Keliling Minta Tanda Tangan untuk Hak Angket

Gerindra Tak Lihat Ada Anggota DPR Keliling Minta Tanda Tangan untuk Hak Angket

Waketum Gerindra Habiburokhman mengungkap, belum ada anggota DPR yang berkeliling meminta tanda tangan anggota dewan untuk hak angket.

Baca Selengkapnya
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.

Baca Selengkapnya
Mengingat Kembali Kedekatan Jokowi & Tom Lembong, Mantan Mendag Kini Masuk Barisan Timses Anies-Cak Imin

Mengingat Kembali Kedekatan Jokowi & Tom Lembong, Mantan Mendag Kini Masuk Barisan Timses Anies-Cak Imin

Tom Lembong itu memiliki peran strategis bagi Joko Widodo, ayah Gibran, selama menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar

Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar

Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.

Baca Selengkapnya