Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Malu-malu kucing PAN dan PPP disebut gabung Jokowi-JK

Malu-malu kucing PAN dan PPP disebut gabung Jokowi-JK PPP hadiri Rakernas PDIP di Semarang. ©2014 Merdeka.com/Lauren

Merdeka.com - Kedatangan wakil Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), pada pembukaan Rakernas IV PDI Perjuangan, di Semarang, Jawa Tengah, memunculkan sinyal merapatnya partai pengusung Koalisi Merah Putih (KMP) ini ke kubu Jokowi-JK. Namun demikian, baik PPP maupun PAN membantah jika kehadiran pimpinan kedua partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP) tersebut adalah sinyal untuk berada di kursi pemerintahan mendatang.

Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi mengungkapkan alasan pihaknya hadir dalam Rakernas IV PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah hari ini. Selain untuk memenuhi undangan, kata Emron, kehadirannya karena PPP dan PDIP memiliki hubungan khusus.

"Khusus PDIP, memang kami mempunyai hubungan historis cukup panjang, terutama ketika Ibu Megawati sebagai presiden, dan Pak Hamzah Haz sebagai wapres," kata Emron usai menghadiri pembukaan Rakernas IV PDI Perjuangan di Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/9).

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengatakan kehadirannya dalam Rakernas IV PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, hanyalah bentuk silaturahim. Tidak ada kaitannya sama sekali dengan sikap politik partainya yang selama ini berada di Koalisi Merah Putih.

"Seperti apa yang diajarkan para bapak pendiri bangsa. Bahwa ketika Natsir dan Soekarno berbeda pandangan secara politik, bukan berarti keduanya lantas tidak bersilaturahim." kata Drajad.

Jelang pembentukan kabinet pemerintahan Jokowi-JK, kabar keretakan Koalisi Merah putih semakin berhembus kencang. Ditambah lagi, pecahnya internal partai PPP semakin sering dikaitkan jika partai berlambang ka'bah tersebut akan mendukung pemerintahan Jokowi-JK.

Bagaimana sikap malu-malu kucing PAN dan PPP saat hadir Rakernas IV PDIP?

Hadiri Rakernas PDIP, PAN tegaskan tetap di Koalisi Merah Putih

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengatakan kehadirannya dalam Rakernas IV PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, hanyalah bentuk silaturahim. Tidak ada kaitannya sama sekali dengan sikap politik partainya yang selama ini berada di Koalisi Merah Putih."Kami tetap di Koalisi Merah Putih," tegas Dradjad usai menghadiri pembukaan Rakernas di Marina Convention Center, Semarang, Jumat (19/9). Dradjad hadir bersama Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy.Saat ditanya apakah sudah tertutup kemungkinan untuk bergabung dalam koalisi Jokowi-JK, Dradjad hanya mengulang pernyataannya, "Kami tetap di Koalisi Merah Putih

Hadiri Rakernas PDIP, PPP mengaku setia pada Prabowo

Kehadiran Politikus PPP Emron Pangkapi, juga Politikus PAN, Drajad Wibowo dan Tjatur Sapto Edy dalam Rakernas PDIP di Semarang, memunculkan sinyal merapatnya partai pengusung Koalisi Merah Putih (KMP) ini ke kubu Jokowi-JK.Ketua DPP PPP, Arwani Thomafi mengatakan, kehadiran kader PPP dalam pembukaan Rakernas PDIP di Semarang merupakan bentuk tradisi yang sudah berjalan lama di PPP di mana setiap undangan akan direspon dengan baik."Itu tradisi yang sudah berjalan selama ini saling undang mengundang ini, memang ada kader yang mewakili (datang ke Rakernas PDIP)," kata Arwani di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (19/9).Namun, menurut Arwani, kehadiran kader PPP dalam Raker PDIP tersebut, tidak berkaitan dengan upaya partai berlambang Kabah itu merapat ke Jokowi-JK. Arwani menegaskan, PPP tetap berkomitmen menjadi bagian KMP."Jadi soal koalisi kita tetap terikat dengan Koalisi Merah Putih karena saat itu ada rapimnasnya kan mengikat soal pandangan politik kedepan. Kita tetap menerapkan politik amar maaruf nahi mungkar. Jadi di dalam atau di luar (pemerintahan) tidak masalah," tutur Arwani.

Hadiri Rakernas PDIP, PPP belum tentukan haluan politik

Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi menjelaskan kedatangannya ke pembukaan Rakernas IV PDI Perjuangan di Semarang, Jawa Tengah, hari ini hanya untuk memenuhi undangan dan bersilaturahmi. Menurut dia, sikap politik PPP tidak ditentukan oleh kehadirannya itu.Emron mencontohkan, PDIP saja untuk mengubah haluan politik dari partai oposisi ke partai pemerintah memerlukan Rakernas."PDIP saja seperti tadi mengubah haluan politiknya Insya Allah akhir bulan ini," kata Emron di arena Rakernas, Marina Convention Center, Semarang, Jumat (19/9). Memakai jas hijau khas PPP, Emron hadir bersama Wasekjen Isa Muchsin.Selain itu, Emron juga menyangkal kehadirannya merupakan sinyal PPP akan bergabung ke kubu Jokowi-JK."Saya tidak menyatakan hal semacam itu. Karena PPP itu mempunyai tata cara mekanisme keputusan, mekanisme keputusan sifatnya nasional, melalui muktamar," ujarnya."Kehadiran saya tidak mempengaruhi keputusan politik PPP, karena saya hanyalah Plt. Sementara keputusan politik harus diambil melalui musyawarah nasional," tutup Emron.

PPP & PAN ke Rakernas PDIP, Gerindra akui koalisi Prabowo rapuh

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menggelar Rakernas IV di Semarang. Semua pimpinan partai koalisi Jokowi-JK hadir dalam acara tersebut, termasuk dua pimpinan partai koalisi Prabowo, PPP dan PAN.Namun, Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa menegaskan koalisi Prabowo tak pecah meski ada partai koalisinya hadiri Rakernas PDIP. "Koalisi merah putih (Prabowo) itu tidak pernah terancam pecah karena Koalisi Merah Putih itu sebenarnya yang membuat koalisi hari ini yang buat partai-partai itu kompak gitu lho," kata Desmond saat dihubungi, Jumat (19/9).Desmond mengatakan, perlu dilihat sosok yang hadir dalam Rakernas PDIP tersebut, pasalnya dari PPP sendiri saat ini ada dua kubu yang berseberangan. "Kalau ke sana (rakernas PDIP) dalam rangka apa? Pertanyaannya kalau PPP ini yang mana ke sana? Gitu kan. (Posisi) Suryadharma Ali (di PPP), itu kan perlu dilihat juga. Makanya kita lihat sampai tanggal 25 (Paripurna RUU Pilkada). Yang paling berpengaruh kan lewat dari situ," jelas Desmond.Tanggal 25 September juga dinilai sebagai titik penentuan komitmen PAN terhadap Koalisi Merah Putih. "Yang kedua kita lihat PAN tanggal 25 nanti putar balik enggak? Kalau putar balik, pecah ya biasa saja," imbuh Desmond.Desmond mengakui bahwa dasar KMP sudah rapuh dimulai dari Partai Golkar yang ingin bergabung dengan koalisi Jokowi-JK, disusul dengan PAN, kemudian PPP."Memang dasarnya sudah rapuh ya. Kalau partai-partai ini ke sana gitu pada saat mendukung Prabowo, ya bisa dibilang ini pilihan, jadi posisi tawar menawar dari partai non Gerindra terhadap kekuasaan politik PDIP dan Jokowi kan," tutur Desmond.

Megawati berharap PPP dan PAN ikut kerja sama membangun bangsa

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengapresiasi kehadiran elite PPP dan PAN dalam Rakernas IV PDIP di Semarang, Jawa Tengah, hari ini. Dia berharap kedua partai tersebut bisa sama-sama bekerja membangun bangsa."Tadi juga di pidato saya juga katakan siapa pun yang bersama-sama dengan kami tentunya kita terbuka, sehingga demikian menurut saya, dari PPP dan PAN bisa bekerjasama dengan partai ini," kata Megawati.Hal itu dikatakan Megawati dalam jumpa pers usai pembukaan Rakernas IV PDI Perjuangan di Marina Convention Center, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (19/9).Ketika ditanya apakah sudah resmi akan bekerja sama, Megawati mengatakan, "Ya mudah-mudahan Insya Allah kalau Pak Drajad (Wibowo) kan sudah wakil ketum (PAN). Jadi tolong tanya ke dia. Sama Pak Emron (Pangkapi, Plt Ketum PPP) juga begitu," ujar Megawati tentang dua tokoh yang hadir dalam Rakernas tersebut.

(mdk/gib)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi
Jelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi

Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.

Baca Selengkapnya
Kabinet Jokowi Diterpa Isu Para Menteri Mundur
Kabinet Jokowi Diterpa Isu Para Menteri Mundur

Kabarnya karena perbedaan kutub politik di Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik
Jokowi Jawab Isu Menterinya Mundur dari Kabinet: Namanya Bulan Politik

Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah
Pengamat Soal Rencana Hak Angket Pemilu: Keliatannya Layu Sebelum Berkembang, akan Diblok Koalisi Pemerintah

"Keliatannya bisa jadi usulan hak angket ini akan layu sebelum berkembang, akan diblok, ya akan di bendung oleh kubu koalisi pemerintahan Jokowi,"

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Jejak Karir AHY Sebelum Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN
Jejak Karir AHY Sebelum Dilantik Jadi Menteri ATR/BPN

Usai bertahun-tahun jadi oposisi, kini AHY masuk dalam kabinet Jokowi

Baca Selengkapnya
Suasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga
Suasana Kabinet Jokowi Usai Pilpres 2024, Prabowo Disalami Sri Mulyani & Ngobrol Bareng Sandiaga

Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu

Baca Selengkapnya