Merdeka.com - DPR sudah mengesahkan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada rapat paripurna yang berakhir pada Jumat dini hari tadi (26/9). Hasil voting rapat yang dipimpin Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso itu, Pilkada ditentukan oleh DPRD alias tidak langsung dipilih rakyat.

Ditanya soal keputusan itu, Wali Kota Surabaya, Jawa Timur, Tri Rismaharini yang dikabarkan akan kembali maju dalam Pilwalkot Surabaya 2015 mendatang, mengatakan tidak tahu menahu.

"Aku nggak tahu RUU (Pilkada) apa? Wong dibilangin aku nggak tahu apa-apa. Maksute hubungannya sama aku itu apa? Aku nggak tahu," dalih Risma saat ditanya wartawan usai menghadiri acara Hari Anak Nasional di Gedung Empire Palace, Surabaya, Jumat sore (26/9).

Bahkan, wali kota perempuan pertama ini berkelit kalau dia akan kembali maju di Pilwalkot Surabaya 2015 nanti. Bahkan, dia menyikapi dingin jika seandainya tidak akan dipilih oleh DPRD Surabaya, jika kembali mencalonkan diri.

"Haha... Sopo sing kate nyalon, sing kate nyalon iku sopo? (siapa yang mau nyalon)," elak alumni Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) itu sembari tertawa terbahak-bahak.

Yang terpenting saat ini, masih kata Risma, dirinya masih harus menyelesaikan seluruh pekerjaan yang masih menjadi tanggungannya sampai akhir masa jabatannya nanti. "Saya masih harus menyelesaikan semua pekerjaan. Saya masih harus fokus dengan Surabaya," katanya.

Kembali didesak soal hasil pembahasan RUU Pilkada yang sudah disahkan menjadi undang-undang dalam rapat paripurna yang berakhir dini hari tadi, Risma kembali berkelit.

Menurut Risma, yang saat Pilkada 2010 silam dipilih langsung oleh rakyat, mana yang baik menurutnya, apakah Pilkada langsung atau Pilkada oleh DPRD?

"Ya yang baik bagi bangsa itu saja. Aku nggak ngomong suka atau tidak, wong itu sudah jadi keputusan. Wong aku ini loh nggak tahu apa-apa, komunikasi-komunikasi politik opo, aku nggak tahu," pungkas dia sembari terus berkelit.

Seperti diketahui, RUU Pilkada, yang mengalami talik ulur, akhirnya disahkan oleh DPR melalui rapat paripurna yang digelar hingga Jumat dini hari tadi.

Dalam rapat yang dipimpin politisi asal Partai Golkar, Priyo Budi Santoso itu, ada tiga opsi, yaitu Pilkada langsung, Pilkada oleh DPRD dan Pilkada langsung dengan syarat seperti yang dilontarkan Partai Demokrat, yang kemudian memutuskan untuk walk out.

Hasil akhir, ditentukan dengan cara voting. Hasilnya, 135 memilih Pilkada langsung dan 226 suara memilih Pilkada melalui DPRD.