LPP UI: Jokowi presiden Indonesia maju kayak Singapura & Korsel
Merdeka.com - Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dipercaya mampu membawa Indonesia menjadi negara maju jika menjadi presiden Indonesia. Hal ini didapatkan dari survei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia (LPP UI) bekerjasama dengan Indo Barometer.
Dalam survei yang dilakukan terhadap 1.200 responden, Jokowi mengalahkan sejumlah nama yang digadang-gadang bakal maju sebagai presiden pada Pemilu 2014. Mantan wali kota Solo itu berada di urutan pertama meninggalkan Prabowo Subianto , Megawati Soekarnoputri , hingga Hatta Rajasa .
Tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia bahwa Jokowi mampu membawa Indonesia maju seperti Singapura, Australia, dan Korea Selatan mencapai 7.46 persen. Di mana, 1 persen berarti sangat tidak mampu, dan 10 persen berarti sangat tidak mampu.
"Menurut bapak, ibu, saudara, jika nama-nama di bawah ini jadi Presiden Republik Indonesia, apakah ia akan mampu membawa Indonesia menjadi negara maju seperti Singapura, Australia, dan Korea Selatan dalam jangka waktu 10 sampai 20 tahun ke depan?" begitu isi pertanyaan.
Dalam survei yang dilakukan pada 14 hingga 25 Februari 2014 ini, para responden diminta memilih 12 tokoh. Ke-12 tokoh tersebut adalah Aburizal Bakrie , Din Syamsuddin, Hatta Rajasa , Joko Widodo , Khofifah Indar Parawansa, Megawati Soekarnoputri , Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto , Said Aqil Siradj, Soekarwo, Suryadharma Ali, dan Tri Rismaharini.
Survei yang mengambil judul 'Indeks Kepemimpinan dan Dinamika Capres-Cawapres 2014' ini dilakukan dalam kurun 14 hingga 25 Februari 2014. Survei dilakukan di 33 provinsi dengan jumlah responden 1.200, dengan margin of error kurang lebih 3.0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Responden dipilih dengan metode multistage random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuisioner.
Survei yang sepenuhnya dibiayai Indo Barometer ini mengumpulkan data dari responden pria dan wanita dengan persentase 50-50. Sementara, wilayah survei dengan persentase 50.8 persen dilakukan di desa, dan 49.2 persen di kota.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara
Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Siaran Perdana dari RRI IKN, Sapa Pendengar di Sejumlah Daerah
Jokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Kaget Lulusan S2 dan S3 Indonesia Kalah dari Vietnam dan Malaysia
Jokowi bakal menggelontorkan anggaran agar populasi produktif S2 dan S3 di Indonesia bisa meningkat drastis.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen
Burhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaJokowi Ingin Masyarakat Lokal Kalimantan Dapat Persentase Khusus dalam Seleksi CPNS di IKN Nusantara
Jalur seleksi CPNS yang diprioritaskan untuk masyarakat lokal Kalimantan
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan Jokowi Jelang Pemilu Tak Produktif, Moeldoko: Kepemimpinannya Diapresiasi Masyarakat
Menurutnya, isu pemakzulan presiden di tengah proses pemilu sangat tak produktif bagi masyarakat dan pemerintah.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji MA Berhasil Tangani 99,47% Perkara Sepanjang 2023: Perkembangan yang Sangat Bagus
"Saya memperoleh laporan di tahun 2023 Mahkamah Agung berhasil memutus hingga 99,47 persen perkara."
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnya