Merdeka.com - Politikus PAN sekaligus loyalis Mulfachri Harahap, Muslim Ayub angkat suara terkait tidak adanya nama Amien Rais dalam susunan pengurus DPP PAN periode 2020-2025. Tidak masuknya Amien Rais yang merupakan pendiri partai, lanjut dia, sebenarnya sudah dapat dibaca sejak acara Kongres V PAN di Kendari.

"Dari awal kongres saja terlihat, dari pembentukan panitia kongres SC dan OC, sudah ada tanda-tanda bahwasanya. Biasanya pendiri partai itu minimal ada wardrobenya lah, ini wardrobe-nya hanya Pak Sekjen dan Ketua saja," kata dia kepada wartawan, Kamis (26/3).

"Kongres yang kelima saja memang yang tidak ada foto Pak Amien di dalam wardrobe dalam acara kongres itu. Itu tandanya sudah mulai," sambung dia.

Sinyal lain, lanjut dia, yakni tidak diberikannya kesempatan kepada Amien Rais untuk memberi sambutan pada acara yang diselenggarakan di Hotel Claro Kendari, 10-12 Februari tersebut. "Pada saat Pak Amien tidak memberikan kata sambutan juga sudah ada tanda-tanda Pak Amien ini dianggap menghambat," ungkapnya.

Langkah Amien Dianggap Penghambat

Amien, sebut dia, kerap mengkritik kebijakan pemerintah. Langkah Amien ini menjadi penghambat bagi hubungan PAN dan Pemerintah.

"Pak Amien ini yang mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak benar, karena pak Zul (Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan) ini bagian dari pemerintah," jelas dia.

Tidak adanya Amien Rais itu dalam kepengurusan PAN, mengakibatkan tidak ada lagi tokoh yang berani mengkritisi kebijakan pemerintah.

"Tentu dengan tidak adanya Pak Amien saya rasa itu lagi. Filter termasuk penyaringan, termasuk keputusan-keputusan, tidak ada lagi yang harus mengkritisi. Kalau pak Amien tidak ada di situ," tandasnya.