Loyalis Ical sebut Presidium Golkar tidak puas hasil Rapimnas
Merdeka.com - Calon Ketum Partai Golkar Agung Laksono mendirikan Presidium penyelamat partai. Tujuannya, mengembalikan pelaksanaan Munas pada Januari 2015, sesuai keputusan Rapimnas di Riau.
Menanggapi hal ini, kubu Aburizal Bakrie (Ical), Firman Subagyo menyatakan tidak ada dalam aturan partai lembaga Presidium penyelamat partai itu. Dia menyebut, kelompok yang buat Presidium itu karena tak puas hasil Rapimnas yang menyatakan Munas digelar 30 November 2014.
"Tidak ada dalam AD/ART biar nanti dikaji oleh Mahkamah Partai. Ini kelompok tidak puas Rapimnas," ujar Firman di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/11).
Firman menyayangkan adanya Presidium penyelamat partai ini. Menurut dia, harusnya jika tak puas hasil Rapimnas bisa mengajukan ke Mahkamah Partai.
"Kalau tidak ada ketidakpuasan silakan ke Mahkamah Partai. Proses hukum pemecatan dan gugatan di pengadilan," tegas dia.
Firman menyatakan, tidak ada yang dilanggar dalam penyelenggaraan Munas 30 November. Munas digelar akhir November karena sesuai persetujuan seluruh pengurus DPP dan DPD I di Rapimnas.
"Munas tanggal 30 melaksanakan amar putusan Rapimnas. Kalau tidak dilaksanakan, malah Pak Ical justru salah," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maman menegaskan Partai Golkar solid mendukung Airlangga Hartarto kembali memimpin Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Gibran menyebut akan ada partai baru yang bergabung ke koalisinya usai dinyatakan menang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaDeklarasi diikuti oleh perwakilan seluruh partai politik peserta Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGrace hanya menekankan partai pengusung Prabowo-Gibran tidak hanya Golkar.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca Selengkapnya