Loloskan Sutiyoso jadi KaBIN, anggota DPR cuma gertak soal Kudatuli
Merdeka.com - Letjen Purn Sutiyoso akhirnya lolos dari proses politik di DPR. Mantan Gubernur DKI Jakarta dua periode itu diterima oleh 10 fraksi untuk menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Padahal sebelumnya, penolakan keras datang dari para aktivis, termasuk anggota DPR dari PDIP yang kembali mengangkat kasus 'Kudatuli'.
Dalam forum fit and proper test yang berlangsung Selasa (30/6) kemarin, Sutiyoso menyampaikan visi misinya. Sutiyoso menyampaikan visinya secara terbuka, sedangkan untuk misinya, Sutiyoso meminta penyampaiannya bersifat tertutup untuk publik. Untuk misi dia meminta digelar tertutup dengan alasan misi tersebut harus rahasia dari publik.
Dalam pemaparan visinya, Sutiyoso menyampaikan berbagai macam ancaman yang dihadapi negara dewasa ini semakin kompleks dan tak berpola. Sebab, hal tersebut berhubungan dengan dinamika perkembangan teknologi yang semakin canggih.
"Di tingkat global, proxy war, konflik di Timur Tengah, Asia Selatan dan pecahan Uni Soviet tidak lepas dari proxy war ini. Di sisi lain pertumbuhan penduduk makin besar dan berebut energi mineral dan sebagainya," jelas Sutiyoso dalam pemaparannya di Komisi I DPR, Selasa (30/6).
Untuk bidang ideologi, Sutiyoso menyoroti tantangan gerakan seperti ISIS yang mampu mempengaruhi generasi muda. Untuk itulah, penguatan ideologi Pancasila dianggap menjadi jalan keluar menangkal ideologi ISIS.
"Ketiga, ancaman di bidang politik yakni Pilkada serentak, apalagi baru pertama kali digelar. Ancaman di daerah harus diwaspadai. 10 persen saja terjadi kerusuhan itu ganggu stabilitas politik dan keamanan nasional," katanya.
Selanjutnya, Bang Yos mengungkapkan soal pentingnya stabilitas fiskal dan anggaran APBN, gelombang panas, sentimen SARA, gerakan separatisme dalam dan luar negeri, ancaman narkoba, imigran gelap, hingga kondisi Alutsista TNI.
"Kondisi Alutsista TNI belum memadai. Di bidang teknologi, masyarakat Indonesia makin intensif menggunakan internet, tapi api infiltrasi dan perang cyber masih lemah. Pengguna internet di Indonesia adalah remaja, yang rawan terorisme dan separatisme," katanya.
Bang Yos merumuskannya dalam sebuah visi yakni, "Membangun BIN yang tangguh, profesional, menyediakan intelijen yang cepat untuk menangkal ancaman-ancaman tersebut," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, PDIP Sentil Sikap Diam Prabowo
PDI Perjuangan menyesalkan aksi tindak kekerasan dan penyiksaan prajurit TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaKPU Siap Buka-bukaan dengan Komisi II DPR Terkait Dugaan Kecurangan Pemilu
RDP dengan Komisi II kemungkinan baru akan digelar setelah rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP Desak Prabowo Minta Maaf Usai Sebut Bung Karno Pakai Alutsista Bekas
Hasto menganggap keliru calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto soal Presiden ke-1 RI Soekarno gunakan alutsista bekas saat bebaskan Irian Barat.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara
OTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca SelengkapnyaJelang Debat Pertahanan, Sekjen PDIP: Apa Prestasi Prabowo Sebagai Menhan?
Gagasan yang digaungkan oleh Ganjar Pranowo berbeda dengan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPDIP Ungkap Akar Rumput Kubu 01 dan 03 Suarakan untuk Bergabung: Demokrasi Harus Diselamatkan
PDIP tidak menutup kemungkinan terjadinya koalisi antara kubu Ganjar dan Anies di putaran kedua Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto: Saya Kok Banyak Setuju dengan Pak Ganjar
Argumen kedua Ganjar yang didukung Prabowo adalah soal menata peran institusi pertahanan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaDiperiksa KPK, Ahmad Muhdlor Ali: Semoga jadi Awal Kebaikkan Sidoarjo
Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.
Baca Selengkapnya