Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lirikan PAN dan NasDem terhadap Gatot di Pilpres 2019

Lirikan PAN dan NasDem terhadap Gatot di Pilpres 2019 Jokowi gelar Salat Jumat di Monas. ©2016 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Kandidat calon presiden di Pemilu 2019 mulai muncul. Dalam beberapa pekan terakhir ini, nama yang santer disebut digadang-gadang untuk maju di Pilpres 2019 adalah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Teranyar, nama Gatot menjadi dilirik Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Nasional Demokrat (NasDem). Meski tidak menutup kemungkinan untuk mendukung Joko Widodo dalam Pilpres 2019 mendatang, PAN menjadikan Gatot sebagai poros baru dalam kandidat pencalonan Pemilu 2019.

"Tawaran alternatif misalkan di luar Pak Jokowi itu sudah kami gadang-gadang Panglima TNI, Pak Gatot. Tapi ini kan belum diputuskan di internal partai, kira-kira yang saya sampaikan seperti itu," kata Ketua DPP PAN, Yandri Susanto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (24/7).

Yandri menuturkan pertimbangan PAN untuk mengusung Panglima TNI Jenderal Gatot menjadi calon presiden adalah selama ini Indonesia memiliki kepala negara dari latar belakang militer. PAN menegaskan, dari tingkat kedisiplinan dan cinta tanah air, militer sudah tidak diragukan lagi untuk dijadikan kepala negara.

"Salah satu sumber kepemimpinan selama ini kan dari militer, dari tingkat disiplinnya, cinta tanah airnya, kapasitasnya, semuanya saya kira sudah lengkap dan tidak perlu diragukan lagi. Apalagi seseorang untuk mencapai panglima itu kan sungguh luar biasa tahapannya, itu menurut saya ukuran yang sangat objektif dan layak sebagai pimpinan nasional," jelas Yandri.

Tak hanya PAN, Partai NasDem juga sudah ambil ancang-ancang untuk pemilihan presiden 2019 nanti. Mereka menyodorkan nama Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmatyo untuk diduetkan dengan Joko Widodo.

Anggota Dewan Pakar NasDem, Teuku Taufiqulhadi mengatakan, jika bicara pencalonan presiden tentu mempertimbangkan faktor Jawa dan luar Jawa. Ditambah keberagaman dan banyaknya pulau-pulau dengan mayoritas 60 persen di Jawa, membuat sipil memerlukan pendamping dengan latar belakang militer.

"Dalam pemahaman saya maka Pak Nurmatyo akan mampu bekerja dengan baik dengan Pak Jokowi," katanya saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (24/7).

Gatot yang merupakan jebolan Akademi Militer 1982 itu cukup dikenal masyarakat karena kinerjanya yang baik. Hal ini yang membuat Gatot memiliki nilai plus dibanding jenderal TNI lainnya.

"Sejauh ini kami lihat perhatian rakyat pada Pak Nurmantyo cukup besar. Kita belum bicara elektabilitas," tuturnya.

NasDem tak main-main melirik Gatot di Pilpres 2019. Usulan ini akan disampaikan ke Ketua Umum NasDem Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo. "Betul akan disampaikan. Pokoknya berjenjang kita selesaikan," jelasnya.

Sedangkan Jenderal Gatot enggan berkomentar banyak saat dimintai tanggapan. Gatot akan pensiun sebagai Panglima TNI pada awal tahun 2018. Dia tidak mau berspekulasi soal Pilpres 2019.

"Itu kan kabar, tanya yang kasih kabar saja," kata Gatot usai pembekalan calon perwira remaja (capaja) TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (24/7).

(mdk/msh)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Petani di Grobogan: Pilpres Lalu Kami Pilih Jokowi, Kini Giliran Dukung Ganjar-Mahfud
Petani di Grobogan: Pilpres Lalu Kami Pilih Jokowi, Kini Giliran Dukung Ganjar-Mahfud

Iwan berujar pasangan Capres nomor urut 3 itu diyakini bisa membawa aspirasi para petani kala memimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan

Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya
TKN Yakin Jokowi Dukung Prabowo 200%: Tidak Mungkin Lepaskan Gibran
TKN Yakin Jokowi Dukung Prabowo 200%: Tidak Mungkin Lepaskan Gibran

Menurut TKN, tidak mungkin Jokowi melepaskan begitu saja putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka menghadapi kontestasi Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Penjelasan Istana soal Jokowi Disebut Angkat Jutaan CPNS Jika Gibran Menang
Penjelasan Istana soal Jokowi Disebut Angkat Jutaan CPNS Jika Gibran Menang

Tidak seharusnya perekrutan PNS dikaitkan dengan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Jokowi Naikkan Gaji PNS dan Gencarkan Bansos Jelang Pilpres, Ini Tanggapan Ganjar
Jokowi Naikkan Gaji PNS dan Gencarkan Bansos Jelang Pilpres, Ini Tanggapan Ganjar

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi langkah Presiden Jokowi menaikkan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) menjelang pencoblosan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Ganjar Tak Merasa Tertinggal
Golkar dan PAN Dukung Prabowo, Ganjar Tak Merasa Tertinggal

Bakal Capres 2024 yang diusung PDIP dan PPP, Ganjar Pranowo menanggapi santai deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo Subianto. Dia tidak merasa tertinggal.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi
TPN Ganjar Ajak Rakyat Terlibat Usut Kecurangan Pemilu: Kembalikan Indonesia ke Jalur Demokrasi

Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud mengajak partisipasi rakyat Indonesia mengungkap kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Usai Kritik Prabowo, Ganjar Siapkan Solusi Jitu Ini untuk Memperkuat Pertahanan Negara
Usai Kritik Prabowo, Ganjar Siapkan Solusi Jitu Ini untuk Memperkuat Pertahanan Negara

Ganjar Pranowo mengkritik pembelian alutsista bekas dan kebijakan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan saat Debat Capres.

Baca Selengkapnya