Merdeka.com - Melepas jabatan sebagai CEO Lion Air , Rusdi Kirana akan fokus di PKB dengan menargetkan partainya masuk dalam lima besar. Sehingga, partai yang didirikan Gus Dur itu tidak hanya lolos parliamentary threshold (PT) pada pemilu 2014 tetapi mengembalikan trah PKB ke awal dibentuk.

"Tidak hanya lolos PT, tapi saya punya kalau saya bilang yakin itu saya tak takabur. Saya percaya PKB tidak hanya lolos dari threshold tapi bisa jadi lima besar," ujar Rusdi di kantor Lion Air , Jakarta, Rabu (5/3).

Rusdi mengaku, sebenarnya keinginan untuk terjun ke politik sudah direncanakan sejak lama. Sebab, dia ingin membangun ekonomi kerakyatan bidang pertanian. Saat ini, jabatannya sebagai Waketum PKB telah mengumpulkan para doktor yang mengerti bidang pertanian. Para ahli tersebut akan melakukan riset dan mapping lahan pertanian yang cocok.

"Kemudian kita akan memberikan bibit, pupuk dan alat kerja untuk mengembangkannya. Nah kita juga akan membantu mereka saat panen raya, agar harga tidak anjlok," ungkapnya.

Rusdi mengaku bergabung dengan PKB bukan untuk main-main saja, tetapi dia ingin mengawinkan politik dengan ekonomi. Pasalnya, ideologi yang dianutnya adalah tidak membiarkan rakyat dengan perut kelaparan.

Momen bergabungnya dengan partai politik memang bertepatan dengan ajang Pemilu 2014. Namun, dia menegaskan tidak terbesit memanfaatkan peluang hanya untuk kekuasaan semata. "Kalau saya begitu kan berarti saya tidak bertanggung jawab. Karena ada karyawan 25 ribu. Kita tidak bisa membuang sendal kita dan pakai sepatu baru yang belum jelas," cetusnya.

Bahkan, pemilihan PKB sebagai tempatnya bernaung dalam dunia politik lebih karena partai yang diketuai oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut merupakan partai pluralisme.

Dengan adanya pluralisme tersebut, dia melihat selama kaum minoritas selalu diancam oleh mayoritas. Sehingga, pendekatannya kepada kaum minoritas yang membuat PKB dapat masuk jajaran parpol papan atas maka jerih payahnya akan dipandang.

"Kalau saya mengambil parai yang besar saya menganggap saya mengambil jerih payah partai itu," bebernya.

Namun, Rusdi enggan menjelaskan berapa rupiah yang dikeluarkan untuk pendanaan ke PKB . Sebab, PKB bukanlah perusahaan dan setiap kader partai memberikan pendanaan.

"Pendanaan kita sama-sama share, susah karena bukan perusahaan jelas. Ini kan fluktuatif. Semua kader ada pendanaan," jelasnya.