La Ode Ida duetkan Jokowi dengan Hatta, PDIP geram
Merdeka.com - Wakil Ketua DPD La Ode Ida diduga telah melakukan pelanggaran kampanye dengan menggunakan fasilitas negara. Hal itu dilakukan caleg PAN ini dalam acara press gathering DPD di Yogyakarta akhir pekan lalu.
Sikap La Ode inipun menuai banyak kecaman dari berbagai pihak. Termasuk dari lawan politik La Ode di parlemen.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan, meski sekarang La Ode telah masuk ke dalam partai politik, bukan berarti dia berhak menjodoh-jodohkan orang dalam pemilu presiden 2014. Terlebih, dalam acara itu La Ode mengimbau agar para wartawan memilih Jokowi dan Hatta sebagai pasangan yang akan menang di pemilu.
Sikap yang ditunjukkan oleh La Ode ini, menurut Tjahjo, adalah sikap yang mau enaknya sendiri saja. Tanpa menghormati partai politik lain sebagai pemilik tokoh yang dijodohkan itu.
"Ini kan namanya enaknya sendiri. Setahu saya Jokowi figur yang taat pada instruksi dan penugasan dari ibu ketua umum partai (PDI Perjuangan). Biarkan Jokowi melaksanakan janjinya membangun DKI sebagai gubernur terpilih. Persoalan tahun 2014 nanti masih satu tahun biarlah keputusan pada PDI Perjuangan bukan karena dijodohkan orang apalagi partai lain," kata Tjahjo saat dihubungi, Senin (29/4).
Hal senada juga diungkapkan oleh politikus PDI Perjuangan lainnya Eva Kusuma Sundari. Menurut Eva, para pejabat negara harus betul-betul memanfaatkan forum resmi kementerian sebagai mana tugas dan fungsi masing-masing pejabat. Meskipun para pejabat negara itu akan maju sebagai caleg, dia harus mementingkan kepentingan rakyat ketimbang partai politik.
"Kami para pejabat negara dalam menjalankan tugas adalah untuk kepentingan masyarakat secara lebih luas bukan untuk kepentingan parpol," jelas Eva terpisah.
Eva menilai, sikap Laode yang hadir sebagai wakil ketua DPD dan mengajak wartawan parlemen untuk memilih PAN dalam acara DPD adalah sikap yang tidak beretika. Semangat untuk sukses dalam Pemilu, tambah dia, harus tetap memperhatikan etika bernegara.
"Saya kira mulai dari presiden, pimpinan dan anggota DPR, DPD, MPR atau menteri dan seluruh pejabat tinggi negara harus tetap memperhatikan koridornya. Jika tidak, maka negara ini betul-betul akan berjalan amburadul. Ini jelas tindakan tanpa etika menggunakan APBN dan hadir dalam kapasitas sebagai wakil ketua DPD di depan wartawan parlemen juga," tegas anggota Komisi III DPR ini.
Eva juga mengimbau, agar partai lain tidak mengganggu PDI Perjuangan dengan mencatut salah satu kadernya yang kini menjadi gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo.
"Setahu saya Pak Jokowi juga sudah memprotes hal itu. Terlebih di Solo juga sudah bertebaran spanduk Jokowi-Hatta," tandasnya.
Diketahui, Wakil Ketua DPD yang kini nyaleg dari PAN, Laode Ida menghimbau kepada para wartawan untuk memilih dan mendukung pasangan Jokowi-Hatta Rajasa. Hal itu dilakukan Laode saat press gathering DPD di Yogyakarta akhir pekan lalu.
Dalam acara tersebut, dia terlihat berkampanye kepada para wartawan untuk memilih partai nomor urut 8 atau PAN dan menegaskan bahwa capres yang akan menang adalah pasangan Jokowi-Hatta.
Sementara itu, sejumlah spanduk Jokowi-Hatta Rajasa bertebaran di banyak tempat di kawasan Solo. Tidak ada simbol partai memang, namun pengurus PAN setempat tidak menampik jika spanduk itu dipasang oleh para simpatisannya.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaPDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?
PDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaDilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri
Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana Klaim Komunikasi Jokowi dengan Megawati Masih Bagus, tapi Tak Diundang HUT ke-51 PDIP
Ari mengatakan Jokowi selalu menjalin komunikasi dengan tokoh partai politik, termasuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaIstana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden
Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaDjarot Puji Maruarar Sirait Pilih Mundur dari PDIP: Lebih Baik Gentle Seperti Itu Kalau Beda Pilihan
Menurut Djarot, DPP PDIP menghormati itu. Djarot optimistis PDIP masih memiliki banyak kader yang loyal.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP
Namun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca SelengkapnyaPDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTak Perlu Deklarasi, Analis Sebut Arah Politik Jokowi ke PSI
Walaupun belum keluar dari PDIP, Jokowi dinilai sudah sangat erat dengan PSI.
Baca Selengkapnya