Merdeka.com - LPP RRI yang hasil hitung cepatnya menyatakan Jokowi - JK mengungguli Prabowo - Hatta dipanggil DPR Komisi I. Hal itu menimbulkan polemik.

Wasekjen Partai Demokrat Tantowi Yahya meminta LPP RRI sebagai lembaga penyiaran milik negara, untuk tidak turut bermain di wilayah politik praktis.

"Pesan saya ke LPP, ada hal yang sesungguhnya benar, tapi politically incorect. Terkait yang bersentuhan dengan politik praktis, LPP jangan main di situ agar tidak ciptakan kontroversi dan fitnah. Ini akan menimbulkan ketidaknyamanan," kata Tantowi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (15/7).

Sebelumnya, Direktur Utama LPP RRI Niken Widyastuti memaparkan bahwa RRI sudah beberapa kali mempublikasikan hasil hitung cepat RRI, termasuk pada pemilu legislatif 9 April lalu, namun hal tersebut baru menjadi masalah pada pilpres kali ini.

"Pileg kan banyak pihak. (Pilpres) Ini cuma dua (kandidat) jadi menimbulkan fitnah dan kontroversi. Ini bermasalah ketika ada dua kubu yang berhadapan. Saya rasa itu hanya menimbulkan pekerjaan tambahan," jelas Tantowi.