Kubu Prabowo: Ada lembaga survei & media yang takut Jokowi kalah
Merdeka.com - Penasihat tim sukses pasangan Prabowo - Hatta , Letjen TNI (Purn) Suryo Prabowo menilai jelang pengumuman pemenang pilpres oleh KPU pada 22 Juni mendatang, media massa dan lembaga survei yang mendukung pasangan Jokowi - JK semakin cemas akan mengalami kekalahan. Agar terhindar dari kekalahan, kata dia, media pendukung Jokowi - JK selalu memberitakan akan terjadi kerusuhan jika KPU memenangkan pasangan Prabowo - Hatta .
"Media massa pendukung Jokowi semakin agresif beritakan akan ada kerusuhan jika Jokowi - JK kalah. Ini sebenarnya menunjukkan mereka sangat cemas dan takut kalah," kata Suryo Prabowo dalam keterangan persnya, Kamis (17/7).
Menurutnya, tujuan utama dari hal tersebut adalah menekan KPU agar memenangkan Jokowi - JK . "Supaya ancaman tersebut seolah benar, mereka mulai latihan galang kekuatan massa melalui hashtag dari masalah kecil. Misalnya #cabutijinTVOne tapi mereka diam pada MetroTV atau #saveRRI padahal tidak ada yang ingin bubarkan RRI. Hal seperti ini dibesar-besarkan oleh media pendukung Jokowi - JK", bebernya.
Dia mengatakan, setelah gagal menggunakan hitung cepat (quick count) untuk menekan putusan KPU , penghitungan nyata (real count) yang dilakukan internal Jokowi - JK menjadi jalan baru.
"Seolah-olah real count tapi hasilnya diarahkan sama dengan hasil quick count. Agar lebih dramatis, hasil real count abal-abal diposting di web yang namanya mirip dengan web resmi KPU . Web abal-abal ini yang dirujuk oleh media pendukung mereka sebagai sumber berita. Terciptalah suasana kebatinan rakyat pemenangnya adalah Jokowi-JK. Kalau nanti hasil hitungan resmi KPU berbeda, rakyat ini tanpa disulut akan marah karena menilai KPU curang," katanya.
Karena itu, mantan Wakasad ini meminta masyarakat tidak mempercayai apapun berita pilpres terkait pasangan Jokowi - JK kecuali dari lembaga resmi KPU .
"Kawal KPU agar dapat melaksanakan tugas mulianya dengan jujur sampai tanggal 22 Juli ini. Apa pun hasilnya, kita semua harus bisa menerimanya dengan ikhlas. Kalau mereka mau rusuh, biarkan TNI yang menyelesaikan. Prajurit TNI ini juga sudah lama tidak menangani kerusuhan, jadi sudah tidak sabar juga ingin menumpas perusuh," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Media Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan
Dalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaJokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaDepan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ingin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi
Ingin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: 66% Pemilih Jokowi di 2019 Dukung Prabowo di 2024
Loyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Koalisi Indonesia Maju Klub Sepak Bolanya Presiden Jokowi
Koalisi Indonesia Maju sendiri terdiri dari sembilan partai politik.
Baca SelengkapnyaJK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana
JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jokowi: Ilmunya Tinggi, Ubah Lawan jadi Kawan
Prabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnya