Kubu Moeldoko Tegaskan Tak Pakai Buzzer Serang Demokrat AHY
Merdeka.com - Partai Demokrat kubu Moeldoko membantah menggunakan buzzer menyerang kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan isu ideologi. Politikus Demokrat kubu Moeldoko, Ilal Ferhard menegaskan, isu perubahan ideologi di Demokrat seperti yang disampaikan Moeldoko merupakan fakta.
"Tidak pakai buzzer, itu fakta yang terjadi," katanya melalui pesan singkat, Senin (29/3).
Ilal mengatakan, isu pergeseran ideologi Demokrat itu nyata karena hilangnya dasar nasionalis religius di partai.
"Contohnya hilang Demokrasi di Partai Demokrat. Hilangnya dasar Nasionalis dan Religius di Partai Demokrat. Serta Pancasila tidak lagi menjadi dasar Demokrasi di Partai Demokrat," kata Ilal.
"Membahayakan ke depannya terutama nanti di tahun 2024," tegasnya.
Sementara, Juru Bicara Demokrat kubu Moeldoko Muhammad Rahmad mengatakan, kubu AHY kembali membangun narasi menyesatkan. Salah satunya tuduhan menggunakan buzzer tersebut.
Ia justru menuduh, Demokrat AHY menjadi tempat berlindung ormas radikal yang dibubarkan pemerintah Joko Widodo. Rahmad bilang, jika kelompok tersebut sampai masuk legislatif bakal membahayakan.
"Ketika organisasi-organisasi radikal itu dibubarkan oleh Pemerintahan Presiden Jokowi, kami mendeteksi bahwa mereka mencari tempat berlindung di antaranya ke dalam Partai Demokrat. Setidaknya, kelompok radikal itu merasa nyaman dengan Partai Demokrat. Apalagi jika dikasih ruang untuk masuk ke dalam legislatif, maka itu akan membahayakan masa depan Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menanggapi tuduhan pergeseran ideologi di Demokrat oleh Moeldoko. Kamhar mengatakan, pernyataan tersebut cuma pepesan kosong.
"Merespon pernyataan Moeldoko tentang adanya pergeseran ideologi di Partai Demokrat, lagi-lagi menjadi pepesan kosong. Pernyataan ini justru bisa menimbulkan tanda tanya besar bagi publik. Moeldoko ini makhluk dari planet mana? Hanya karena ambisi dan syahwat politik yang tak terbendung hingga kembali membangun fitnah, namun naif," katanya kepada wartawan, Senin (29/3).
Kamhar mengatakan, selama 10 tahun SBY memimpin pun tidak pernah ada perbenturan isu ideologi yang mengemuka. Demokrat ditegaskannya memiliki ideologi nasionalis religius. Berdasarkan Pancasila dan bersifat terbuka tanpa membedakan suku, agama, ras profesi dan lainnya.
Moeldoko, kata Kamhar, menggunakan buzzer untuk menyerang Demokrat dengan isu ideologi. Serangan itu dinilai tidak berpengaruh terhadap Demokrat.
"Moeldoko mencoba cara-cara kotor yang menggunakan buzzer untuk menyerang Partai Demokrat dengan isue ideologi. Penggiringan ini dilakukan secara sistematis namun terbaca dengan jelas, karena mereka memilih sasaran yang salah," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagai informasi, Moeldoko pernah ingin merebut Demokrat dari tangan AHY.
Baca Selengkapnyaini, Tak ada tampak canggung antara Moeldoko dan AHY. Keduanya bahkan berjabat tangan dan saling senyum.
Baca SelengkapnyaDengan kemenangan ini, Demokrat merasakan semakin kuat dan berani dalam mencari keadilan dan kebenaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menteri AHY ungkap hubungannya dengan Moeldoko yang pernah berseteru terkait Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaSelain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca SelengkapnyaDiketahui, keduanya berseteru karena konflik internal Demokrat
Baca SelengkapnyaIni kali pertama Moeldoko bertemu dan bersalaman dengan AHY, usai konflik di Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaAHY memastikan Partai Demokrat siap membantu menuntaskan janji-janji kampanye pasangan calon nomor urut 2 itu di pemerintahan nanti.
Baca SelengkapnyaPelantikan AHY digelar di Istana Negara, Jakarta, hari ini pukul 11.00 WIB.
Baca Selengkapnya