Kubu Jokowi sebut ada yang kecewa karena harga premium tak jadi naik
Merdeka.com - Pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium, Rabu (11/10). Sebab, pemerintah masih perlu melakukan kajian lebih lanjut.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Arsul Sani menilai, ada yang kecewa dengan batalnya kenaikan harga BBM. Diantaranya, kata dia, partai di luar kubu pemerintahan.
"Jadi kan ya barangkali yang di luar kubu pemerintahankan kecewa enggak jadi naik. Enggak ada gorengan besar," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/10).
Dia mengungkap, sebenarnya kenaikan harga BBM ini baru sekedar rencana dari PT Pertamina Pesero. Namun usulan itu dibatalkan oleh Presiden Jokowi.
"Kalau kemudian itu tidak dinaikan kan berarti logikanya subsidinya yang harus dinaikan, tapi presiden enggak setuju," ungkapnya.
"Nah yang harus kita liat adalah dengan tidak naik sementara harga minyak naik itu kemudian pemerintah harus mengalokasikan subsidi atau dengan cara lain itu kan yang belum kita dengar. Nah itu harus ditanyakan sama Menteri ESDM dan Pertamina," sambungnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menegaskan, pemerintahan Jokowi memang tengah fokus pada stabilitas harga bahan pokok. Penjagaan stabilitas harga, lanjut Arsul juga merupakan salah satu strategi.
"Ya saya kira kalau Pak Jokowi kan capres petahana kemudian harus diakui itu bagian dr upaya kalau dari sisi kepentingan pilpres itu jaga elektabilitas. Tapi di atas semua itu ya itu supaya situasi politik kita lebih dingin. Kalau kemudian naik itu kan langsung ribut terus," ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk membatalkan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak jenis Premium. Alasannya, pemerintah masih membutuhkan kajian mendalam sebelum menaikkan harga.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agung Pribadi, mengatakan penundaan kenaikan BBM jenis Premium menjadi Rp 7.000 untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali) dan Rp 6.900 di luar Jamali karena PT Pertamina (Persero) selaku penyalur Premium belum siap menyesuaikan harga.
"Ditunda mungkin karena menurut kita Pertamina-nya belum siap," kata Agung, di Jakarta, Rabu (10/10).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi Tegaskan Pemerintah Tak akan Naikkan Harga BBM
Jokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaKabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Tegaskan Kelangkaan Beras Tak Ada Hubungan dengan Bantuan Pangan
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Harga Beras Naik: Bukan Cuma di Negara Kita, Negara Lain juga Mengalami
Jokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia
Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Kucurkan Bantuan Pangan: Hampir Semua Negara Gagal Panen, Harga Beras Naik
Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.
Baca SelengkapnyaTahun Baru 2024 Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftarnya di Sini
Di awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya