Merdeka.com - Mahkamah Konstitusi (MK) menghadirkan 75 saksi dalam sidang lanjutan gugatan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) kubu Prabowo Subianto - Hatta Rajasa, Selasa (12/8). Mereka terbagi dari saksi Prabowo-Hatta, KPU dan kubu Jokowi-Jusuf Kalla.

Dalam sidang kali ini, saksi dari Prabowo-Hatta menjadi pihak pertama yang dimintai keterangannya. Para saksi itu banyak juga yang berasal dari Papua.

Namun, tim hukum Joko Widodo-Jusuf Kalla, Taufik Basari merasa kurang puas atas jawaban dari para saksi Prabowo-Hatta. Dia mengingatkan, agar saksi Prabowo-Hatta berhati-hati dalam melontarkan kesaksian. Terlebih, hal itu terkait dengan persoalan pidana.

"Kita harus hati-hati dalam hal menuduh sesuatu pada persoalan pidana. Jangan informasi yang diberikan menggantung," kata Taufik di Gedung MK.

Selain itu, terkait adanya dugaan intimidasi, menurut Taufik, seharusnya para saksi melaporkan hal tersebut kepada pihak berwenang. Maka itu, dia berharap saksi yang dihadirkan Prabowo-Hatta lebih memahami tiap persoalan.

"Saksi harus paham kalau menuduh sesuatu. Jangan sampai tuduhan tidak mendasar," terangnya.

Seperti diketahui, dalam sidang hari ini, pertanyaan yang diajukan kepada saksi dari Prabowo-Hatta kerap tak tuntas dijawab. Tak hanya itu, saksi dari Prabowo-Hatta juga sempat menyebut ada intimidasi dari petugas kepolisian.