KPU minta lembaga survei jelaskan sumber dana & metodologi

Merdeka.com - Hasil quick count yang berbeda menimbulkan saling klaim kemenangan di pilpres 2014 kali ini. Komisioner KPU, Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan seluruh lembaga survei yang mempublikasikan hitung cepat atau quick count pilpres harus menjelaskan sumber dana dan metodologi yang digunakan dalam hitung cepat tersebut ke masyarakat. Hal itu, merujuk kepada peraturan KPU nomor 24 tahun 2013.

"Para lembaga survei itu juga harus menjelaskan dan menyatakan ke masyarakat bahwa hasil hitung cepat itu bukan hasil resmi pilpres," kata Ferry di gedung KPU, Jakarta, Rabu (10/7).

Ferry berharap, saling klaim kemenangan tidak mengganggu rekapitulasi perhitungan suara yang dilakukan KPU dari tingkat desa/kelurahan hingga tingkat pusat. Untuk itu, dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bekerja sama dalam mengawal jalannya rekapitulasi perhitungan suara.

"Sekarang kita berharap seluruh masyarakat Indonesia timses melalui saksi-saksinya untuk mengawal rekap berjenjang baik dari tingkat kelurahan hingga tingkat pusat. Kita juga berharap stakeholder yang terkait untuk juga mengawal," ungkap Ferry.

Hasil resmi rekapitulasi perhitungan suara pemilihan presiden untuk tingkat pusat akan dilakukan oleh KPU pada tanggal 22 Juli 2014 mendatang.