Merdeka.com - Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) diperkirakan akan berkurang. Saat ini jumlah pemilih di Jawa Barat untuk Pemilu 2014 mencapai 32.813.211 orang. Menurut Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat, 6 juta di antaranya DPT bodong karena tidak ada Nomor Induk Kependudukannya (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (NKK).

"DPT ini di antaranya tidak ada NIK sebesar 2 juta lebih dan NKK-nya sekitar 4 juta," kata Yayat, di Bandung, Rabu (30/10).

Dia mengaku, DPT bodong itu terkuak setelah KPU Jabar menerima laporan dari operator terhadap adanya pemilih ganda. Namun setelah dilakukan pengecekan, ternyata hal itu bukan merupakan pemilih ganda.

"Memang orangnya sama, sama nama. Tetapi setelah dimasukan NIK ternyata orangnya berbeda," terangnya.

Merunut aturan perundang-undangan maka DPT itu dinyatakan tidak sah. Untuk bisa dinyatakan masuk DPT, setidaknya harus ada lima poin dalam DPT seperti NIK, jenis kelamin, alamat, umur dan NKK.

"Sekarang permasalahan DPT yang tidak ada NIK dan NKK-nya itu sangat mengganggu karena ini syarat wajib yang diatur UU untuk DPT," ungkapnya.

Dia heran mendapati DPT namun tidak memiliki NIK atau NKK. Hanya saja pihaknya tidak mengetahui hal tersebut. "Kami tidak punya wewenang soal itu, karena itu kan dari Kemendagri," katanya.