Komisi II DPR: Over acting DKPP buat kegaduhan politik
Merdeka.com - DPR menuding konflik yang terjadi antara Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) karena DKPP sering mengambil keputusan di luar tupoksinya. Kinerja DKPP dinilai melampaui kewenangan yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang nomor 15 tahun 2011.
"Yang bikin becek pemilu DKPP, sangat jelas. Putusan DKPP over acting dan blunder, kenapa kemudian DKPP memutuskan 18 partai yang dinyatakan tidak lolos oleh KPU kemudian diloloskan oleh DKPP, bagi saya itu bukan wilayah dan kewenangan DKPP," jelas anggota Komisi II DPR, Abdul Malik Harmani, saat menghadiri diskusi akhir tahun di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (20/12).
Seharusnya, kata dia, apabila ada persoalan dalam proses verifikasi faktual yang dilakukan KPU, sebaiknya hukum lah komisionernya, bukan membatalkan putusan KPU.
"Saya kira berikan saja sanksi pada komisioner apakah tertulis pemberhentian sementara atau dipecat," imbuhnya.
Bila penyalahgunaan wewenang ini terus berlanjut, khawatir akan berdampak pada pelaksanaan Pemilu 2014.
"Nah kalau kemudian putusan DKPP akan melakukan terus hal yang seperti ini. Pertanyaannya apa bedanya DKPP dengan Mahkamah Konstitusi?," ucap Malik kesal.
Dia berharap, ke depan kedua penyelenggara Pemilu ini dapat berjalan dan bekerja sesuai tupoksinya masing-masing. Sehingga Pemilu di 2014 berjalan dengan lancar.
"DKPP jangan seperti polisi yang setiap saat mencari orang salah kemudian menyerang di tempat dan memberikan sanksi di tempat, tidak seperti itu. Kalau penyelenggara pemilu ini berjalan sesuai dengan tupoksinya saya kira tidak akan ada masalah," tandasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus PDIP Ingatkan KPU: Jangan Main-Main dengan Suara Rakyat
Pernyataan ini menanggapi putusan DKPP yang memberikan sanksi etik ke KPU.
Baca SelengkapnyaPKS soal Putusan DKPP: Rakyat Tentu Tidak Ingin Orang yang Dipilih Bermasalah Etika
Dia meminta harus bisa dihentikan dan tidak menjadi tren.
Baca SelengkapnyaKPU Siap Buka-bukaan dengan Komisi II DPR Terkait Dugaan Kecurangan Pemilu
RDP dengan Komisi II kemungkinan baru akan digelar setelah rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KPK Beberkan Baru 29,55 Persen Legislator yang Lapor LHKPN, 6 Menteri Jokowi Belum Setor
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis tingkat kepatuhan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Tahun 2023
Baca SelengkapnyaDPR Minta KPK Usut Terduga Pelaku yang Bocorkan Informasi OTT
Akibatnya, kebocoran infomasi kerap membuat gagal operasi tangkap tangan (OTT).
Baca SelengkapnyaBuka Rapat Paripurna, DPR Singgung Etika Politik Siap Menang dan Kalah
DPR berharap agar menciptakan pemilu yang baik adalah tugas bagi para kontestan dan juga penyelenggara pemilu.
Baca SelengkapnyaKomisi II: Putusan DKPP soal Etik Ketua KPU Mirip MKMK, Tuai Perdebatan Publik
Ketua KPU terbukti melanggar etika saat menerima pendaftaran pencalonan Gibran Rakabuming Raka
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaPKS DKI Usung Sohibul Iman, Eks Wakil Ketua DPRD hingga Mardani Ali Sera untuk Pilkada DKI
Tetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya
Baca Selengkapnya