Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketum PPP kapok empat kali keok lawan Jokowi

Ketum PPP kapok empat kali keok lawan Jokowi Presiden Jokowi bersama Ketum PPP Romahurmuziy. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy memberikan pembekalan kepada ratusan calon anggota legislatif (Caleg). Di hadapan 200 Caleg se eks Karesidenan Surakarta, Rommy menceritakan tentang 4 kali kekalahannya saat berseberangan dengan Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini menjadi Presiden.

Menurut Rommy, kekalahan dirasakan PPP sejak kontestasi Pilkada Solo tahun 2005, 2010, Pilgub DKI dan Pilpres 2014. Sehingga dirinya dan PPP tidak mau kalah lagi melawan Jokowi untuk kelima kalinya. Dan partainya memutuskan untuk mendukung Jokowi dalam Pilpres 2019.

"Kita sudah 4 kali kalah melawan Pak Jokowi. Kebetulan posisi PPP selalu berhadapan dengan Pak Jokowi, kecuali hari ini," ujar Rommy di Sahid Jaya Hotel Solo, Rabu (10/10).

Rommy menjelaskan, kekalahan pertama dirasakan PPP saat Jokowi bersama FX Hadi Rudyatmo maju dalam Pilkada Kota Surakarta 2005. Saat itu PPP mendukung lawan Jokowi yang merupakan calon petahana. Kemudian pada Pilkada 2010 giliran Jokowi yang menjadi calon petahana. Saat itu, PPP kembali berada di kubu lawan kalah lagi melawan Jokowi.

"Kemudian pada Pilgub DKI Jakarta 2013 kita di Pak Fauzi Bowo, PPP kalah lagi. Pilpres 2014 kita di Pak Prabowo, kalah lagi, masa kita mau kalah lagi," katanya.

Menurut Rommy, pilihan PPP untuk mendukung Jokowi sudah melalui musyawarah dengan seluruh kader dan pengurus. Bahkan pilihan tersebut juga merupakan perintah ulama para pendiri PPP.

"Prinsip kedua dari enam prinsip kami ialah amar ma'ruf nahi munkar. Nahi munkar adalah 'law enforcement' yang hanya bisa dilakukan jika memiliki tangan kekuasaan," tandasnya.

Lokakarya Politik bertema 'Strategi Pemenangan Pemilu se eks Karesidenan Surakarta' diikuti sekitar 200 calon legislatif. Para calon anggota dewan tersebut tersebut juga mendapatkan pembekalan khusus dari ketua umum untuk menghadapi Pemilu 2019.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik

Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).

Baca Selengkapnya
Hakim MK Arief Hidayat: Pilpres 2024 Paling Hiruk Pikuk, Ada Pelanggaran Etik hingga Isu Cawe-Cawe Presiden
Hakim MK Arief Hidayat: Pilpres 2024 Paling Hiruk Pikuk, Ada Pelanggaran Etik hingga Isu Cawe-Cawe Presiden

hakim semula hendak memanggil Jokowi untuk meminta keterangan. Namun, dibatalkan demi menghargai kepala negara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai
Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai

Ramai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden

Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sentil Politisi soal Julukan 'Pak Lurah': Saya Bukan Lurah, Saya Presiden RI
Jokowi Sentil Politisi soal Julukan 'Pak Lurah': Saya Bukan Lurah, Saya Presiden RI

Jokowi mengaku tidak tahu siapa yang disebut 'Pak Lurah' oleh politisi.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan
Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, Ini Respons Airlangga dan Zulkifli Hasan

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres, Timnas AMIN: Ada Tanda Kepanikan
Jokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres, Timnas AMIN: Ada Tanda Kepanikan

Jokowi memastikan Presiden boleh kampanye dan berpihak di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya