Ketua KPU Tolitoli benjol dikeroyok pendukung calon kepala daerah
Merdeka.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah Hambali Mansur, Rabu pagi akan dirujuk ke rumah sakit di Kota Palu guna berobat setelah sebelumnya dikeroyok oleh sejumlah massa pengunjuk rasa di kantor KPU setempat, Selasa (25/8).
"Sekarang masih dirawat di klinik Polres Palu," kata Komisioner KPU Tolitoli Sulaeman Pajjalani saat dihubungi Antara dari Palu, Rabu (26/8). Tolitoli terletak sekitar 426 km arah utara Palu.
Ikuti berita KPU di Liputan6.com
Dia mengatakan, rekan kerjanya itu mengeluh sakit di bagian leher dan kepala serta terdapat benjolan di dekat kemaluannya. Sulaeman mengatakan Hambali dikeroyok beberapa orang di halaman kantor KPU Tolitoli.
"Saat kejadian itu saya tidak melihat langsung karena saya sudah di dalam ruangan diamankan polisi. Tetapi menurut pengakuan Hambali, saat dirinya dipanggil Amran Yahya (calon bupati), tiba-tiba beberapa orang mengejar. Ketua akhirnya terperangkap di kerumunan massa. Saat itulah dia dipukul sampai jatuh," katanya.
Saat terjatuh itulah, kata Sulaeman, Hambali dipukul bahkan diinjak oleh massa.
Unjuk rasa tersebut berlangsung Selasa (25/8) oleh pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Amran Yahya dan Zainal Daud. Mereka memprotes lolosnya pasangan calon bupati Azis Bestari-Sarpan yang diusung Golkar dan Nasdem.
Namun unjuk rasa damai tersebut ternodai dengan dugaan penganiayaan oleh pendukung pasangan Amran-Zainal Daud. Polisi telah mengamankan tiga orang yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.
Ketua DPC PKB Tolitoli Ramli Doho mengatakan massa pendukung pasangan calon yang diusung partainya itu tidak mengeroyok Hambali.
"Ketua KPU itu dipanggil Amran Yahya saat menuju rapat pencabutan nomor urut. Tetapi Hambali lari dan jatuh. Andaikan Hambali tidak lari mungkin tidak ada masalah," katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya
Baca SelengkapnyaPerbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP
Baca SelengkapnyaPemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaKecelakaan itu menyebabkan dua penumpang odong-odong tewas dan seorang lainnya mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Pemilu 2024 sangatlah kompleks karena melibatkan 204.807.222 orang, di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga memutuskan untuk tidak melakukan otopsi terhadap jasad korban.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus kematian remaja yang sempat dilaporkan sebagai korban begal di Kota Bekasi. Dia ternyata tewas akibat tawuran.
Baca Selengkapnya