Ketua DPC Gerindra Inhu dituding biang kerok kekalahan Prabowo
Merdeka.com - Sebanyak 9 dari 14 ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Partai Gerindra dari Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Provinsi Riau menggeruduk kantor DPD partainya dan menuntut Ketua DPC Gerindra Kabupaten Inhu, Abdul Qodir Jailani (AQJ) segera dicopot dari jabatan, Kamis (23/10).
Pasalnya, mereka menilai kekalahan Prabowo Subianto dalam pencalonan Presiden RI atas kesalahan DPC Gerindra Inhu dibawah kepemimpinan Abdul Qodir Jailani.
"Kami minta dengan tegas kepada Bapak Marwan Yohanis agar segera mencopot Abdul Qodir dari jabatan Ketua DPC. Dia sudah mempermalukan sendiri Bapak Prabowo di Inhu jadi kalah telak," teriak Ketua PAC Kecamatan Rengat Barat Sarno Pambudi, saat tiba di depan kantor DPD Gerindra di Jalan Sudirman Pekanbaru, Kamis (23/10).
Sarno hadir bersama sejumlah ketua PAC dari Kecamatan Rengat, Kuala Cenaku, Lirik, Pasir Penyu, Lubuk Batu Jaya, Peranap, Kelayang dan Batang Cenaku. "11 Dari 14 pengurus PAC di Inhu," ujarnya.
Namun, 2 ketua PAC lagi tak dpt hadir akibat pekerjaan. Sarno mengaku pihaknya telah habis kesabaran atas ulah Abdul Qodir. Di kantor itu, segala tindak-tanduk Abdul Qodir yang dinilai membuat suara Prabowo-Hatta ambruk saat pemilihan presiden lalu, dibeberkan.
Menurut Sarno, Abdul Qodir tak pernah transparan mengelola organisasi baik secara kebijakan dan terutama soal dana. Sebanyak puluhan juta uang saksi saat pilpres lalu dan uang pembinaan PAC tak transparan dikelola. Akibatnya, citra partai dan Prabowo selaku Ikon Partai di Kabupaten Inhu, jatuh.
Selain Sarno, Ketua PAC Kecamatan Pasir Penyu, Askariadi menyatakan kedatangan mereka ini menyusul surat pernyataan sikap yang mereka sampaikan pada 18 September lalu ke Kantor DPC Gerindra Inhu, yang tak ada tanggapan. "Kita sudah tak ingin dipimpin dia (Abdul Qodir). Masak bendera saja saja di kantor DPC tak ada. Dia tak sudah tak pantas memimpin partai," ujar Askariadi.
Selain itu, mereka bahkan telah mengirim surat pernyataan itu kepada Hashim Djojohadikusumo selaku Badan Seleksi Organisasi (BSO) agar merevitalisasi Pengurus DPC Kabupaten Inhu. Namun, permohonan itu juga tak ada respon.
Sementara itu, Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Riau, Irwansyah yang menerima kedatangan para pengurus PAC itu mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan itu. Menurutnya, laporan itu akan segera diproses karena bukan hanya menyangkut urusan orang per orang, namun nama baik partai.
"Laporan ini kami terima dulu dan akan kami proses secepatnya. Sebenarnya, DPD apalagi Ketua DPD Bapak Marwan juga sudah mengetahui ada riuk di daerah Inhu. Kepada saya, beliau juga mengatakan udah pusing atas riak-riak ini," kata Irwansyah kepada pengurus PAC yang datang di kantornya.
Persoalan ini, kata Irwansyah, akan segera ditindaklanjuti. Hanya saja, jadwal Ketua DPD belum dapat. Asal aspirasi ini murni dan tak ditunggangi, Irwansyah berjanji dalam waktu dekat pihaknya akan segera memanggil kedua belah pihak baik PAC dan DPC.
"Kalian tak ada yang nyuruh datang kesini kan? Kalau murni, saya akan bicarakan ke pak Marwan begitu beliau tiba ke Pekanbaru," kata Irwansyah.
Berdasarkan hasil rapat pleno rekapitulasi penghitungan yang digelar KPU Inhu, Kamis (17/7/14) di Gedung Sejuta Sungkai, Rengat Kabupaten Inhu, Pasangan Jokowi-Jk tampil sebagai pemenang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) yang meraih 97.460 suara atau 54,9 persen, unggul dari pasangan Prabowo-Hatta yang meraih 80.054 suara atau 45,1 persen.
Dari 14 kecamatan yang ada di Inhu, Jokowi-JK berhasil unggul telak karena meraih suara di atas 70 persen pada 10 kecamatan itu yakni, kecamatan Seberida, Batang Gansal, Batang Cenaku, Peranap, Kelayang, Lirik, Batang Peranap, Rakit Kulim, Sungai Lala dan Lubuk Batu Jaya. Bahkan di Kecamatan Batang Gansal dan Batang Peranap.
Sedangkan Prabowo-Hatta, hanya unggul dengan meraih 65,7 persen pada 4 kecamatan di Kabupaten Inhu yakni, kecamatan Rengat, Rengat Barat, Pasir Penyu dan Kuala Cenaku.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jasa Pemimpin Terdahulu: Jangan jadi Malin Kundang, Kebaikan Dibalas Pengkhianatan
Prabowo mengingatkan untuk mengakui keberhasilan kinerja para pemimpin terdahulu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif
Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Beberkan Aktivitasnya saat Masa Tenang Pemilu, Yakin Satu Putaran
Masa tenang Pemilu 2024 dimulai 11 Februari hingga 13 Februari. Kampanye politik pun dilarang digelar
Baca SelengkapnyaPrabowo: Saya Bukan Tukang Jilat, Dua Kali Dikalahkan Jokowi Sedih Loh
Setelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Pilih Pemimpin Ikhlas, Mereka yang Berbakti Sungguh-Sungguh untuk Indonesia
Awalnya, Prabowo menanyakan umur Ravindra Airlangga yang merupakan anak dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaPrabowo Puji Jokowi: Kita Tidak Pernah dalam Hati Saling Benci dan Mengejek
Kendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca Selengkapnya