Kampanye terbuka dinilai tak efektif dongkrak popularitas caleg
Merdeka.com - Pakar psikologi dari Universitas Indonesia (UI), Hamdi Muluk menilai dalam Pemilihan Legislatif 2014 banyak masyarakat bakal pusing. Terutama soal menentukan pilihan dalam memilih caleg.
"Itu pusing setengah mati. Ini 90 pilihan, apakah pusing itu, mumet kan," ujar Hamdi di Gramedia Matraman Jakarta, Minggu (6/4).
Menurut Hamdi, kampanye selama dua pekan tidak banyak membantu para caleg mendongkrak popularitasnya. "Hasil akhirnya, karena ini ketidakpastiannya tinggi. Pilegnya, sungguh betul di tengah misalnya, kampanye-kampanye kan sekarang gak banyak bantu. Karena publik saja bingung, ini 90-an gimana ini, menakarnya itu loh. Apa bedanya 7 orang dalam partai. Si A, B , C, kecuali orang-orang yang ngetop betul ya," jelas Hamdi.
Namun ada pengecualian terhadap caleg yang telah populer terlebih dulu. Masyarakat pasti akan tergiur dengan para caleg yang telah dikenal figurnya seperti artis. Maka itu, banyak partai yang mengusung caleg dari latar belakang artis.
"Orang yang populer yang kuat figurnya, itu bisa orang mutusin, ini daripada 90 ini saya kenal, cuman 1 orang. Nah itu sebabnya, selalu tergiur, menaruh orang-orang populer, atau apapun, dari artis, karena itu lebih gampang dikenalnya daripada 90 nama yang terjejer di kotak suara," ujarnya.
Hamdi menambahkan, faktor lain yang membuat masyarakat pusing yakni anggota DPR incumbent mencalonkan diri lagi dalam Pileg ini. Hampir 90 persen anggota DPR incumbent kembali mencalonkan diri.
"Kinerja DPR incumbent yang parah, buruk. Oke rapor merah, padahal 90 persen nyaleg lagi bingung masyarakat kan. Kita mau tolak waja lama, yang baru enggak ada yang baru kita juga enggak ngerti," ujarnya.
Padahal, banyak masyarakat kurang percaya dengan kinerja anggota DPR. "Pakai wajah-wajah lama orang mau tolak padahal dia mengisi 90 persen daftar caleg. Mereka bingung Anda cuman mengandalkan berapa persen wajah baru. ini kan 10 persen. wajah baru ini juga enggak dikenal," ujarnya.
Sosok Jokowi
Karena itu, cara PDIP mencalonkan Jokowi sebagai capres sangat tepat. Sebab, sosok Jokowi sangat populer.
"Itu jadi harapan PDIP, karena pesona Jokowi, pusat perhatiannya ke Jokowi. Dan Jokowi identik dengan partai, sehingga mungkin orang akan memilih PDIP saja," kata Hamdi.
Hamdi mengatakan Jokowi memiliki branding dengan blusukannya. Hal itu yang dapat diingat masyarakat dan berpedoman sebagai partai yang akan dicoblos nanti dalam Pileg 2014.
"Itu sebabnya Jokowi dipasang sebagai strategi kampanye untuk memenangkan dan mendongkrak suara PDIP, terutama di Pileg ke sananya (Pilpres) kita nggak tahu," ujar Hamdi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampanye Unik Caleg di Kendal, Keliling Pakai Kostum Gatotkaca Ajak Warga Tak Golput
Cara kampanye dilakukan caleg itu mendapat apresiasi dari warga.
Baca SelengkapnyaMakna di Balik Kampanye Ganjar di Banda Neira yang Penduduknya Sedikit
Kenapa Ganjar kerap kampanye di tempat yang populasinya sedikit dan terpencil?
Baca SelengkapnyaPengakuan Blak-blakan Caleg PAN Jual Ginjal untuk Modal Kampanye
Erfin berharap langkah beraninya itu bisa ditiru Caleg lain
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kata-Kata Promosi Menarik dan Antimainstream yang Bisa Mendatangkan Pelanggan, Efektif Banget
Kumpulan kata-kata promosi menarik mampu memberikan kesan positif kepada pelanggan sehingga mereka tertarik untuk membeli barang atau jasa yang ditawarkan.
Baca SelengkapnyaCara Unik Caleg NasDem dalam Kampanye, Gandeng Ondel-Ondel hingga Musik Rebana
Kampanye menggunakan ondel-ondel dilakukan untuk melestarikan budaya
Baca SelengkapnyaGanjar Persilakan Jokowi Kampanye Dukung Capres. Tapi Ingatkan Hal Ini
Masyarakat akan menilai dan membandingkan pernyataan Jokowi yang kerap berubah.
Baca SelengkapnyaAjak Warga Pilih Caleg Tertentu, Kades dan Sekdes di Ogan Ilir Dilaporkan ke Bawaslu
Kepala Desa dan Sekretaris Desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dilaporkan ke Bawaslu karena diduga mengajak warga memilih caleg tertentu
Baca SelengkapnyaKakek Penjual Kacang Usia 90 Tahun Ini Ceritakan Masa Lalunya, Pernah Jadi Korban Penculikan Jepang
Kakek penjual kacang keliling ini ceritakan masa lalunya pernah jadi korban penculikan Jepang, kisahnya viral.
Baca Selengkapnya