Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kader Muda Golkar Dorong Indra Utoyo dan Agus Gumiwang Maju Munas

Kader Muda Golkar Dorong Indra Utoyo dan Agus Gumiwang Maju Munas Rapimnas III Golkar. ©2017 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Partai Golkar kembali menghangat jelang pagelaran Munas pemilihan ketua umum pada Desember 2019 nanti. Dua kandidat calon ketum yang sudah muncul yakni Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo. Keduanya telah mengakui mendapat dukungan sejumlah pihak untuk maju berebut orang nomor satu di Golkar.

Namun, selain dua nama tersebut, beberapa nama muda juga didorong untuk tak ketinggalan ikut bertarung. Di antaranya, Indra Bambang Utoyo dan Agus Gumiwang Kartasasmita.

Inisiator Generasi Muda Partai Golkar, Almanzo Bonara mengatakan, sebagai generasi muda Golkar menginginkan agar munas Partai Golkar nanti harus melahirkan solusi untuk memecahkan kebuntuan yang selama ini dihadapi oleh Partai Golkar.

Partai Golkar, kata dia, sudah mengalami berbagai prahara mulai dari persoalan konflik internal, bahkan kasus korupsi yang melilit beberapa kader termasuk petinggi partai. Hal ini yang menjadi salah satu faktor penyebab lemahnya jalan konsolidasi partai, hingga berujung pada penurunan perolehan suara Partai Golkar dalam pemilu 2019.

"Saya kira, sudah waktunya Golkar harus kembali menujukan karakternya yang khas dalam memainkan isu-isu besar kebangsaan," jelas Almanzo kepada merdeka.com, Selasa (25/6).

Almanzo melanjutkan, selama ini Golkar terhanyut oleh gelombang masalah, yang cenderung merusak citra partai dan membuat partai ini kehilangan jati dirinya. Maka jelang munas Golkar, kepemimpinan partai yang kuat dan bersih dari persoalan korupsi, itulah yang harus menjadi urgensitas utama bagi partai Golkar saat ini, agar siap menghadapi persaingan politik selama lima tahun ke depan.

001 randy ferdi firdaus.jfif©2019 Merdeka.com/istimewa

Oleh karena itu, dia menilai, munas harus menjadi ajang untuk mereposisi kembali langkah partai. Salah satunya adalah dengan menyiapkan calon kepemimpinan partai (calon ketum) yang tidak mempunyai rekam jejak permasalahan hukum, termasuk tidak terindikasi persoalan korupsi.

"Ini adalah salah satu syarat terpenting yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, agar kedepannya kepemimpinan partai dapat bergerak tanpa ada saderaan hukum. Jika demikian terjadi, maka Partai Golkar dapat melakukan langkah-langkah transformatif yang selama ini diharapkan oleh masyarakat," tegas Almanzo lagi.

Golkar saat ini, tambah dia, memiliki banyak stok kader yang punya kapasitas kepemimpinan yang mempuni, punya track record bersih, punya pemahamam kebangsaan yang kuat, bahkan punya pemahaman internasional yang andal (geo-politik, geo-strategis).

"Di antaranya, Indra Bambang Utoyo, Agus Gumiwang Kartasasmita, Ridwan Hisyam, Wisnu Suhardono, dan lain-lain. Saya kira, bila para kader ini hadir dalam kontestasi munas, maka akan menunjukan kepada publik, bahwa Golkar masih menjadi lumbung kader terbaik bagi bangsa," usul dia.

Dia berharap, munas Partai Golkar dapat digelar secara demokratis berdasarkan mekanisme partai, dan tentunya harus melahirkan kepemimpinan yang benar-benar fokus membesarkan partai serta dapat mengembalikan martabat dan kejayaan Partai Golkar.

Dan yang terpenting adalah kepemimpinan Partai Golkar harus mampu mengambil peran strategis sebagai jangkar kebangsaan dalam mengawal pemerintahan Jokowi-Ma'aruf Amin ke depan.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga Pede Menang Aklamasi di Munas Golkar

Airlangga Pede Menang Aklamasi di Munas Golkar

Munas Partai Golkar rencananya bakal digelar Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Di Depan Bamsoet, Airlangga Tegaskan Tidak Ada Munas Golkar sampai Desember 2024

Di Depan Bamsoet, Airlangga Tegaskan Tidak Ada Munas Golkar sampai Desember 2024

Di depan Bamsoet, Airlangga Hartarto menolak berbicara soal Munas Golkar.

Baca Selengkapnya
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar

Reaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar

Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.

Baca Selengkapnya
Kader Golkar Yang Pilih Prabowo-Gibran Baru 65 Persen, Airlangga Kumpulkan Pimpinan DPD Seluruh Indonesia

Kader Golkar Yang Pilih Prabowo-Gibran Baru 65 Persen, Airlangga Kumpulkan Pimpinan DPD Seluruh Indonesia

Airlangga memerintahkan mereka bekerja lebih keras untuk pemenangan pasangan calon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya
MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar 2024-2029

MKGR Deklarasi Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar 2024-2029

Ketua MKRG Adies Kadir menyerahkan surat dukungan kepada Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Airlangga Minta Senior & Pengurus Golkar Terus Solid: Jangan Mau Dipecah & Dimanfaatkan

Airlangga Minta Senior & Pengurus Golkar Terus Solid: Jangan Mau Dipecah & Dimanfaatkan

"Pasti akan ada yang berusaha memecah belah Golkar tetapi dengan kehadiran di sini, ini dibuktikan bahwa senior partai Golkar bersama kita," kata Airlangga.

Baca Selengkapnya
Golkar Puas Penetapan Hasil Pemilu 2024: Kami Bahagia Mengantar Prabowo Gibran Unggul

Golkar Puas Penetapan Hasil Pemilu 2024: Kami Bahagia Mengantar Prabowo Gibran Unggul

Berdasarkan statistik, sebanyak 78 hingga 80 persen para pemilih Golkar menyalurkan suaranya ke Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet

Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet

Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.

Baca Selengkapnya