Kader Demokrat: Saya sarankan Bu Ani tak maju di Pilpres

Merdeka.com - Ketua Biro Internal PPPA DPP Partai Demokrat Esther RM Mandalawati menilai, perpolitikan di Indonesia seakan anti dengan kehadiran kaum perempuan. Padahal, dewasa ini banyak sekali perempuan Indonesia pintar berpolitik tapi terganjal peraturan partai yang mendiskriminasi kaum hawa.

Meski demikian, dia belum melihat ada sosok yang bisa menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai presiden wanita satu-satunya yang pernah memimpin Indonesia. Sekalipun Ibu Negara Ani Yudhoyono.

"Kalau saya pribadi saya tidak setuju jika Ibu Ani maju, saya juga menyarankan kepada Ibu Ani agar tidak maju, tapi jika itu keputusan partai saya tidak bisa berbuat apa-apa, yang jelas saya mendukung wanita Indonesia diberikan kesempatan untuk memimpin," kata Esther RM Mandalawati kepada wartawan dalam jumpa persnya di Gedung Samco, Jakarta, Rabu (14/11).

Di matanya, Megawati memiliki kelebihan tersendiri. Mega dinilainya sebagai sosok yang cerdas dalam berpoliti.

"Sayangnya dia (Megawati) sudah termakan usia, tapi bagaimana pun juga beliau ada sosok panutan bagi seluruh perempuan di Indonesia. Dan saya berharap nanti ada perempuan muda yang tidak kalah dari beliau," ujarnya.

Esther berharap ke depan semakin banyak parpol yang mempersiapkan kader perempuan untuk maju di pemilu legislatif maupun Pilpres.

"Partai politik jangan 'alergi' terhadap calon pemimpin perempuan. Partai harusnya membuka peluang kepada perempuan untuk menjadi pemimpin, bahkan untuk maju di Pilpres 2014," tegasnya.