Kabar Reshuffle Kabinet, Ketua DPR Ingatkan Menteri Harus Kerja 'Ngegas'
Merdeka.com - Kabar perombakan (reshuffle) kabinet Jokowi-Ma'ruf kembali berhembus. Ketua DPR Puan Maharani, mengimbau hal tersebut sebagai warning supaya para menteri bisa bekerja lebih baik sesuai target.
"Ini warning untuk semuanya, dalam artian sebagai orang yang telah terpilih untuk bisa mewakili atau membantu presiden dalam membangun bangsa dan negara, ya harus bisa menunjukkan bahwa waktu 100 hari itu sudah selesai," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/2).
Puan berpesan supaya para menteri harus cepat bekerja. Politikus PDI Perjuangan tersebut minta menteri imbangi kerja Presiden Jokowi.
"Belajar itu gak bisa terlalu lama, belajar itu harus cepat, dan kalau yang saya pahami presiden itu mau kerjanya cepat. Jadi mungkin harus lebih ngegas," ucapnya.
Meski begitu, kata Puan, reshuffle atau tidak merupakan prerogatif presiden.Dia menyebut, kepala negara yang menilai, apakah pembantu presiden yang sudah dipilih melaksanakan kinerja itu sudah sesuai visi dan keinginan presiden atau tidak.
"Kalau pun bahwa dirasa ada hal-hal yang kurang, ya kembali lagi itu prerogatif presiden. Saya pahami bahwa presiden akan memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara," pungkasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rahman menegaskan, Presiden Jokowi tidak ada rencana perombakan (reshuffle) Kabinet Indonesia Maju. Dia bilang, semua anggota kabinet diperintahkan untuk fokus terhadap fungsi kementeriannya masing-masing dan segera dapat beradaptasi.
Hal tersebut merespons pertanyaan tentang kinerja menteri baru - baru ini."Apa-apa perlu penyesuaian. Ada yang cepat beradaptasi, ada yang tidak. Mohon sedikit dimaafkan dulu," kata Jokowi dalam silaturahmi dengan pegiat media sosial di Istana Bogor, melalui keterangan dari Jubir Presiden Fadjroel Rahman, Minggu (18/2).
Tetapi Presiden juga menegaskan agar tujuan Indonesia sentris atau pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia dapat tercapai melalui prioritas Panca Kerja Kabinet Indonesia Maju.
Panca tersebut berupa pembangunan Sumber Daya Manusia, melanjutkan pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi, transformasi ekonomi modern bernilai tambah, berpihak pada kemajuan lingkungan hidup dan kehidupan sosial-budaya yang berkemajuan secara efektif dan efisien.
Dengan hal itu, kepala negara memerlukan anggota kabinet yang dapat menyesuaikan diri atau dengan fungsi kementeriannya.
"Kalau terus tidak dapat beradaptasi, pasti saya ganti," tukas Presiden Jokowi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mensesneg Pratikno Bantah Kabar Ada Menteri Mundur dari Kabinet
Pratikno membantah Jokowi akan melakukan perombakan atau reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaReshuffle Kabinet: Jokowi Lantik Hadi Tjahjanto jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR Hari Ini
Presiden Jokowi akan melantik Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Kemungkinan Reshuffle Lagi: Kalau Diharuskan, Kenapa Tidak?
Jokowi mengatakan, bila ada kebutuhan perubahan kabinet, dirinya akan melakukan reshuffle.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi Jawab Isu Suasana Kabinet Canggung Akibat Beda Politik
Kabar tersebut diungkap Mahfud MD yang menyebut ada kehangatanyang hilang dalam Kabinet Indonesia Maju
Baca SelengkapnyaGerindra Pastikan Jokowi Tak Cawe-Cawe Urusan Kabinet Prabowo-Gibran
Tak hanya memberikan pendapat, Jokowi juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang
Baca SelengkapnyaKabinet Jokowi Diterpa Isu Para Menteri Mundur
Kabarnya karena perbedaan kutub politik di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Akhirnya Respons Rencana Pengunduran Mahfud MD: Kondisi Kabinet Solid
Mahfud memperkirakan surat pengunduran diri itu akan diserahkan pada Kamis (1/2).
Baca SelengkapnyaHasto Duga Ada Perpecahan di Kabinet Jokowi, PSI: Jangan Memperkeruh Suasana Politik
Hasto menduga terjadi fragmentasi atau perpecahan di jajaran menteri KIM.
Baca SelengkapnyaPrabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca Selengkapnya