Merdeka.com - Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, memilih mencalonkan diri menjadi anggota DPR pada Pemilu Legislatif 2014. Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha menyatakan, pilihan tersebut merupakan hak perorangan. Namun ada konsekuensi yang harus mereka terima, jika terpilih sebagai anggota legislatif.

"Itu hak dari masing-masing, kalau Anda mau mencalonkan silakan. Pada saat menjadi caleg nanti sudah tidak akan menjadi menteri kan? Ada konsekuensi bila seorang menteri berubah menjadi anggota legislatif," kata Julian di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (10/4).

Julian melanjutkan, para menteri yang menjadi caleg juga dibolehkan untuk mengikuti masa kampanye. Namun, tidak boleh mengurangi kinerja atau waktunya sebagai anggota kabinet.

"Sejauh tidak mengurangi kinerja atau mengurangi waktu dedikasi yang bersangkutan pada tugas pokok sebagai menteri kabinet, ya sah-sah saja kami kira," paparnya.

Jika dalam perjalanannya ditemukan sejumlah pelanggaran, atau mengganggu tugas-tugasnya, presiden akan memberikan penilaian sesuai pakta integritas yang telah disepakati kedua belah pihak.

"Bilamana ada sesuatu yang tidak semestinya, dalam arti mengganggu tugas, presiden kan bisa melihat berdasarkan kinerja dan pakta integritas. Itu yang dijadikan patokan," tandasnya.