Jokowi susah payah cari mitra koalisi baru
Merdeka.com - Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih 2014-2019. Namun kekuatan keduanya di parlemen dan pemerintahan dinilai rapuh, tidak sebanding dengan jumlah koalisi Merah Putih poros Prabowo-Hatta.
Jokowi mengklaim telah mendapatkan 'darah segar'. Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN) disebut Jokowi bakal merapat dalam barisannya. Partai Golkar juga terbelah, ada politikus yang berkehendak gabung Jokowi, ada yang ngotot oposisi. Namun klaim Jokowi dibantah Demokrat dan PAN.
Kemarin, Ketum PAN bertemu Jokowi di rumah Ketum Partai NasDem Surya Paloh. Isu bergabungnya PAN kembali berhembus. Namun lagi-lagi isu tersebut dibantah.
Jokowi nampaknya jatuh bangun mencari kawan koalisi baru, tidak mudah. Berikut ulasannya:
PAN menjauh
Ketua DPP PAN Taslim Chaniago menilai pertemuan antara ketua umum PAN Hatta Rajasa dengan Jokowi justru mempertegas posisi PAN di Koalisi Merah Putih, sebagai pendukung pasangan Prabowo-Hatta."Bukan tanda-tanda mau merapat (Jokowi-JK), tapi mau menjauh. Kalau bertemu bisa menjauh, dalam rangka mempertegas posisi PAN," kata Taslim kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/9).
Golkar ngotot gelar Munas 2015
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan. Agung, yang biasanya ngotot Munas Golkar digelar Oktober tahun ini, kini melunak. Dia mengaku siap saja jika forum pemilihan ketua umum baru partai itu akhirnya digelar pada 2015."Bagi saya, Munas 2014 siap, tapi bila DPP menghendaki 2015, ya, saya siap," kata Agung di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/9).Hal ini pernah juga diungkapkan oleh MS Hidayat. Menurutnya, jika Munas Golkar diselenggarakan pada 2015, oposisi akan menjadi pilihan."Koalisi untuk oposisi di parlemen. Saya punya kriteria oposisi harus konstruktif tidak apriori harus ditentang, harus didukung kalau baik untuk rakyat," kata Hidayat di Gedung DPR, 15 Agustus lalu.
Demokrat maunya jadi penyeimbang
Ketua Harian Partai Demokrat Syarifuddin Hasan mengatakan partainya tidak berminat untuk bergabung dengan Kubu Jokowi-JK. Meski Demokrat sudah memiliki pengalaman 10 tahun sebagai partai penguasa."Yang jelas Partai Demokrat kan partai penyeimbang. Kalau teman-teman di Koalisi Merah Putih katakan partai penyeimbang ya bagus, intinya begitu," ujar Syarief di Kediaman SBY, Puri Cikeas, Bogor, Selasa (2/9).
PPP masih kisruh internal
PPP di bawah pimpinan Suryadharma Ali bersikukuh untuk tetap berada di koalisi Merah Putih. Tidak ada niatan untuk meloncat ke barisan Jokowi.Kemarin, sejumlah politikus senior PPP berusaha menggoyang SDA. Mereka mendesak SDA supaya mundur karena menjadi tersangka kasus korupsi pelaksanaan haji."Yang namanya sebuah akhlak dalam Islam itu harus tahu diri, kalau sudah salah ya mundur. Apa susahnya mundur," ujar salah satu sesepuh, M Rodja di kediaman Hamzah Haz, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (31/8).
PKS dan Gerindra tidak mungkin
PKS konsisten mendukung Prabowo, meski harus menjadi oposisi. Partai Gerindra juga tegas untuk berada di luar pemerintahan Jokowi-JK.Wasekjen PKS Mahfudz Siddiq mengatakan ada upaya kubu Jokowi-JK untuk merayu koalisi Prabowo-Hatta agar balik arah. Tujuannya satu, agar pemerintahan Jokowi-JK didukung partai politik mayoritas di parlemen."Ya, sejak koalisi Merah Putih bertekad untuk menjaga kerja sama kelanjutan memang terus terang ada upaya Jokowi dan elemen pendukungnya, untuk melobi partai di koalisi Merah Putih agar mereka berbalik arah," kata Mahfudz di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/8).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ajak Seluruh Santri dan Pelajar Gunakan Hak Pilih di Pemilu 2024
Jokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Ungkap Isi Pembicaraan dengan Presiden Filipina, Termasuk Soal Pertahanan
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaJokowi Serahkan Bantuan Pangan di Maros
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi Kirim Bunga untuk Megawati, Hasto: Kami Belum Cek Satu Persatu
Megawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.
Baca Selengkapnya