Jokowi: Salah Besar Kalau Koalisi Ini Sudah Tidak Rukun, Keliru Gede Sekali
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo membantah internal koalisi partai pendukungnya tidak rukun. Dia menyatakan koalisinya tetap solid dan tak retak.
Dalam beberapa pekan belakangan, soliditas koalisi Jokowi disorot banyak pihak. Sejumlah pihak menilai koalisi Jokowi mulai goyah lantaran sejumlah peristiwa politik.
Sebut saja, momen ketika Megawati mengabaikan jabatan tangan Surya Paloh saat upacara pengambilan sumpah jabatan anggota DPR 2019-2024, 1 Oktober lalu. Kemudian terbaru, manuver Paloh menemui tokoh oposisi Presiden PKS Sohibul Iman. Hingga isu ada partai koalisi tak puas dengan jatah menteri dari Jokowi.
"Jadi salah besar kalau ada yang menyampaikan koalisi ini sudah tidak rukun, keliru gede sekali. Kita rukun-rukun saja," kata Jokowi di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Senin (11/11).
Jokowi menilai momen kelewatan jabat tangan sudah biasa terjadi di antara pejabat atau tokoh politik. Oleh sebab itu, dia meminta isu Megawati menolak jabatan tangan Paloh tidak besar-besarkan lagi.
"Wong saya ini kalau pas nyalamin kadang-kadang tangan saya sudah ke sini, ada 2 yang kelewatan sering kok. Jangan dimasalahin hal kecil itu. negara ini butuh pemikiran besar, ide besar, gagasan besar untuk memakmurkan, dan sejahterakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tegas Jokowi.
Paloh Kirim Intelijen
Saat berbicara di Puncak Kongres dan perayaan HUT ke-8 Partai NasDem, Paloh kembali menyinggung hal tersebut. Dia pun menegaskan hubungannya dengan Mega baik-baik saja.
"Kita sayang dengan tokoh-tokoh bangsa, sayang Pak Jokowi, sayang Pak Ma'ruf, Pak JK. Betapa saya masih sayang dengan Mbak Mega, jangan pernah ragukan itu," katanya.
"Ini penting sekali Mbak Mega enggak salaman dengan saya bisa rusak semua Indonesia," tambahnya.
Paloh mengaku setelah ramai soal itu mengirim utusan untuk mencari tahu apakah benar Mega marah.
"Saya coba kirim intelijen, investigasi apa betul Mbak Mega enggak salam saya. Hasilnya saya tahu tidak sengaja," tutupnya disambut riuh peserta Kongres.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaJokowi mengumpulkan Aliansi Lintas Asosiasi Kepala Desa di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (29/12).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bantuan tersebut sebagai upaya menghadapi kenaikan harga beras.
Baca SelengkapnyaMomen Jokowi diduga mengacungkan dua jari dari mobil kepresidenan terjadi saat kunjungan kerja ke Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (23/1).
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya