Jokowi: Saat pileg, yang diserang malah saya
Merdeka.com - Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) sempat geram ketika ditanya soal target PDIP yang tidak bisa tembus di atas 20 persen. Padahal PDIP sebelumnya menargetkan 27 persen nasional.
"Kemarin itu pemilihan apa sih? Pileg. Kok ada yang dukung saya, gimana sih. Kamu enggak bisa bedakan mana pileg mana pilpres?" ujarnya dengan nada tinggi di depan Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (10/4).
Ia menilai, ada yang tidak beres dalam pileg kemarin. Menurutnya, yang dilakukan lawan politik sudah tidak sehat, lantaran menyerang dirinya secara pribadi di kala kampanye Pemilihan Umum Legislatif (Pileg).
Topik pilihan: Koalisi | Quick Count Pemilu 2014
"Waktu tarung pileg kemarin yang diserang saya, capresnya. Padahal seharusnya tidak seperti itu. Masalahnya yang terjadi di lapangan justru seperti itu, nyerangnya saya. Padahal (pemilihan) capresnya masih 9 Juli," ujarnya.
Jokowi mengungkapkan, ada yang kurang dalam pileg. Menurutnya, ada dua faktor yang membuat pileg kemarin kurang maksimal dan tidak mencapai target.
"Ada dua, darat dan udara. Udara lewat marketing politik, lewat iklan, dan darat, calegnya sendiri. Artinya caleg harus bisa menjual. Menjual produknya, Misalnya dirinya sendiri, programnya, mungkin capresnya (saya) bisa saja. Itu marketing politik yang harus dilakukan di darat," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan Presiden boleh kampanye dan berpihak di Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi berbicara soal rencana turun gunung untuk kampanye di Pemilihan Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaJokowi Siap Pindah ke IKN Juli 2024, Tapi Istana Wapres Baru Mau Dibangun
Baca SelengkapnyaJokowi hanya menyebut, sebaiknya debat capres nanti malam disaksikan saja.
Baca SelengkapnyaNama Jokowi berulang kali disebut dalam sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi Makan Bareng Zulhas, PAN: Presiden Pesan Pemilu Jurdil, Aman, dan Damai
Baca Selengkapnya