Jokowi Diminta Netral dalam Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk bersikap neteral dalam pemilihan ketua umum Partai Golkar. Hal itu agar partai berlambang pohon beringin tersebut tetap solid.
"Pak Jokowi sebaiknya bersikap untuk netral dalam perebutan Ketum Partai Golkar," kata Direktur Program SMRC, Sirojudin Abbas dalam diskusi Polemik MNC Trijaya Network dengan tajuk Bursa Ketum Golkar, Kemana Istana Berlabuh? di d'consulate, Jakarta Pusat, Sabtu (14/9).
Menurutnya, bila ada keretakan di dalam Partai Golkar, maka akan mengancam eksistensi parpol dalam menyongsong Pemilu 2024 mendatang. "Bukan pak Jokowi yang terganggu, tapi Golkar sendiri," ujarnya.
Dia memprediksi akan muncul tokoh-tokoh lain yang berminat menjadi Ketum Golkar jelang Munas Desember mendatang. Menurutnya, ada kader lain yang akan menantang Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo.
"Kekuatan tokoh-tokoh di Golkar cukup berimbang. Itu normal. Indikasi sehatnya politik di partai Golkar," pungkasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaGolkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, Presiden Jokowi merupakan tokoh nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.
Baca SelengkapnyaGolkar akan menanti bagaimana langkah yang akan diambil Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku merasa nyaman dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi akan masuk Partai Golkar merupakan desas-desus lama yang terus digulirkan.
Baca SelengkapnyaDia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca SelengkapnyaDia mengungkapkan bahwa Jokowi sempat heran soal namanya ramai masuk Partai Golkar.
Baca Selengkapnya