Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jokowi: Dicemooh, diejek, dijelek-jelekin, sudah makanan sehari-hari

Jokowi: Dicemooh, diejek, dijelek-jelekin, sudah makanan sehari-hari Presiden Jokowi. ©Setpres RI/Cahyo

Merdeka.com - Pemerintah berupaya menghidupkan kembali pasal penghinaan terhadap presiden melalui revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Soal disetujui atau tidaknya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan sepenuhnya kepada DPR.

"Ya namanya juga rancangan, terserah di dewan dong. Itu rancangan saja kok ramai," kata Jokowi di Istana Bogor, Rabu (5/8).

Jokowi mengakui bila dirinya sejak menjadi wali kota sudah menerima banyak hinaan dan cemoohan. Termasuk ketika dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta dan saat ini menjadi presiden, hinaan itu masih saja dia terima.

"Sejak wali kota, gubernur, presiden sudah dicemooh, diejek, dijelek-jelekin itu sudah makanan sehari-hari," ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi menambahkan, jika berkaca pada negara-negara lain presiden merupakan simbol negara. Oleh karena itu tidak pantas untuk dihina.

"Di negera yang lain, sebagai symbol of state itu ada semuanya tapi kalau di sini pengennya tidak, ya terserah nanti di wakil-wakil rakyat," jelas Jokowi.

Menurut Jokowi, pasal penghinaan presiden sudah pernah diajukan di era Presiden SBY tetapi ditolak oleh DPR. Selanjutnya pemerintah saat ini berusaha melanjutkan kembali untuk dimasukkan lagi ke DPR.

"Kemarin kan sudah saya jelaskan, sampaikan, justru dengan pasal-pasal yang lebih jelas seperti itu, kalau kamu mengkritisi, kalau kamu berikan koreksi terhadap pemerintah malah jelas. Kalau tidak ada pasal itu malah bisa dibawa ke pasal-pasal karet," terang Jokowi.

"Tanya 100 orang kan pendapatnya beda-beda, tanya 1.000 orang pendapatnya beda-beda. Tapi ini, kalau saya pergi ke negara lain, di sana saya dicaci maki, mau enggak? bukan Jokowi-nya loh, kamu mau? kamu mau? kamu mau?," tutup Jokowi.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Bicara RUU Perampasan Aset: Kunci Ada di DPR!

Jokowi Bicara RUU Perampasan Aset: Kunci Ada di DPR!

Jokowi menegaskan pemerintah telah mendesak agar RUU tersebut segera diketok di DPR

Baca Selengkapnya
Jokowi dan Zulkifli Hasan Makan Bareng, PAN: Presiden Pesan Pemilu Jurdil, Aman, dan Damai

Jokowi dan Zulkifli Hasan Makan Bareng, PAN: Presiden Pesan Pemilu Jurdil, Aman, dan Damai

Jokowi Makan Bareng Zulhas, PAN: Presiden Pesan Pemilu Jurdil, Aman, dan Damai

Baca Selengkapnya
Jokowi Makan Malam Bareng Prabowo, Cak Imin: Biar Rakyat yang Menilai

Jokowi Makan Malam Bareng Prabowo, Cak Imin: Biar Rakyat yang Menilai

Cak Imin mengatakan, masyarakat sudah pintar menilai.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi dan Prabowo Makan Malam Berdua, Kaesang: Hal Biasa, Memang Mereka Sahabat

Jokowi dan Prabowo Makan Malam Berdua, Kaesang: Hal Biasa, Memang Mereka Sahabat

Kaesang pertemuan Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto merupakan pertemuan biasa.

Baca Selengkapnya
Pendemo Makzulkan Jokowi di DPR Marah Dibagikan Makanan Bergambar Kaesang, Langsung Dibuang

Pendemo Makzulkan Jokowi di DPR Marah Dibagikan Makanan Bergambar Kaesang, Langsung Dibuang

Sejumlah demonstran pun baru menyadari, di tangannya memegang snack bergambar Kaesang Pangarep.

Baca Selengkapnya
Jokowi dan Prabowo Makan Malam Berdua, Begini Reaksi PDIP

Jokowi dan Prabowo Makan Malam Berdua, Begini Reaksi PDIP

Jokowi dan Prabowo makam malam di sebuah restoran di daerah Jakarta Pusat, pada Jumat, 5 Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Prabowo Bocorkan Isi Pembicaraan dengan Jokowi

Prabowo Bocorkan Isi Pembicaraan dengan Jokowi

Alasan Presiden mengaungkan kebijakan hilirisasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Diseret Dalam Sengketa Pilpres 2024, KPU: Presiden Bukan Peserta Pemilu

Jokowi Diseret Dalam Sengketa Pilpres 2024, KPU: Presiden Bukan Peserta Pemilu

Menurut KPU RI, hal itu tidak relevan sebab Jokowi bukan bagian dari peserta pemilu.

Baca Selengkapnya